Pembalap Pertamina Enduro VR46 Racing Team, Fabio Di Giannantonio, mengungkapkan bahwa kondisi fisiknya saat ini mencapai sekitar 85 persen setelah menjalani operasi cedera bahu yang dialaminya pada awal November 2024.
"Saat ini, saya rasa tubuh saya sekitar 85 persen pulih. Tujuan saya tentu saja untuk mencapai 100 persen, meskipun kami tahu ini akan sulit mengingat jenis cedera yang saya alami," ujar Di Giannantonio dalam konferensi pers di Jakarta pada Sabtu (26/1).
Di Giannantonio, yang akrab disapa Diggia, mengalami kecelakaan pada sesi latihan GP Austria, yang menyebabkan dislokasi pada bahu kirinya. Setelah menjalani pemeriksaan, ia dinyatakan tidak fit untuk berlomba dan harus fokus pada pemulihan. Meskipun telah menjalani proses penyembuhan, ia merasa bahu kirinya belum sepenuhnya sembuh dan sering merasa tidak nyaman saat mengendarai Ducati Desmosedici GP23.
Setelah berkonsultasi dengan tim medis dan Profesor Alessandro Castagna, keputusan diambil untuk melakukan operasi dengan prosedur artroskopi di klinik Villa Stuart, Roma. "Setelah menjalani operasi, umumnya dibutuhkan waktu 6 hingga 7 bulan untuk pemulihan penuh. Kami berusaha memangkas waktu tersebut menjadi hanya empat bulan," tambahnya.
Meskipun tujuannya adalah untuk mencapai kondisi fisik yang sempurna, Di Giannantonio mengungkapkan bahwa ia menargetkan setidaknya bisa mencapai 90 persen kesiapan fisik agar dapat lebih cepat kembali bersaing dalam balapan pertama musim 2025.
Cedera ini sedikit mempengaruhi persiapannya untuk MotoGP 2025, terutama dalam hal adaptasi dengan motor barunya, Ducati Desmosedici GP25. "Saya tidak melakukan persiapan khusus untuk motor baru ini. Saya menjalani operasi setelah GP Thailand tahun lalu, yang menyita banyak waktu untuk pemulihan tubuh. Jadi, kami lebih fokus pada kondisi fisik daripada persiapan teknis motor," jelasnya.
Meskipun persiapan yang terbatas, Di Giannantonio tetap bersemangat untuk memulai musim baru dan berharap bisa segera mencapai kondisi terbaiknya untuk kembali berlomba di MotoGP 2025. (ANTARA)