JAMBI - Mantan Wali kota Jambi, Syarif Fasha angkat bicara perihal PT Sinar Anugerah Sukses (SAS) yang berada di Aur Kenali, Telanaipura.
Pasalnya saat masih menjabat, dirinya tetap menolak pendirian pelabuhan dan stock pile batu bara di kawasan tersebut.
"Sebetulnya saya tidak ada kapasitas untuk menjawab PT SAS, karena saya tidak lagi menjabat Walikota,” kata dia.
“Cuma saya mengikuti saja perkembangan-perkembangan di media. Saya mendengar ada beberapa waktu lalu terkait dengan pemberitaan. Bagaimana posisi Pemkot saat itu, kemudian saya juga mendengar informasi ada pertemuan dari Pak Sekda beserta forum RT di kecamatan Telanaipura, khususnya di wilayah Aur Kenali," beber Fasha.
BACA JUGA:Lurah Telanaipura Majukan UMKM, Hadirkan Etalase Sukses Bersama
BACA JUGA:Sekda: Akan Kita Evaluasi, Soal Penumpukan Sampah
Dia menyebutkan, pada intinya pada saat masih menjabat Walikota, kenapa dirinya menghentikan aktivitas PT SAS, yang pertama karena perizinannya itu sudah habis masanya.
Dokumen perizinan termasuk Amdal yang dikeluarkan oleh provinsi sudah habis masanya. Lalu, lokasi tersebut pada tata ruang Kota Jambi adalah lokasi pemukiman.
"Jadi banyak sekali hal-hal yang memang tidak menempatkan posisi itu sebenarnya,” sebutnya.
“Kemudian apalagi, wilayah di situ ada intake air bersih kita, punya Perumdam Tirta Mayang. Otomatis kalau itu jadi stock pile, maka habitat di sana termasuk air juga akan tercemar," ujarnya.
BACA JUGA:Dibyo: Dipengaruhi Sejumlah Faktor, Soal Lambatnya Pengerjaan IPAL
BACA JUGA:Diupah Rp15 Juta Perkilogram , Kurir Asal Sumut Diamankan
Kata Fasha, nantinya PDAM kesulitan dalam membuat air yang berkualitas, karena sudah tercemar oleh batubara.
Belum lagi sisa-sisa batubara dan lain sebagainya.
"Ya makanya saya setop dan saya tidak izinkan untuk dilakukan pembangunan stokpile di sana. Sebetulnya pihak pelaku usaha tidak perlu harus membuka diwilayah yang sekarang, geser saja sedikit ke arah Kabupaten Muaro Jambi,” terangnya.