Ketika otot-otot ini melemah, bisa terjadi kesulitan dalam mengatur buang air besar, yang dikenal sebagai inkontinensia tinja. Sehingga sangat penting melakukan senam kegel untuk menguatkan otot katup dubur.
5. Mengatasi rahim turun
Prolaps uteri atau rahim turun terjadi ketika otot-otot bawah panggul yang menopang rahim melemah, sehingga rahim bisa turun atau keluar dari vagina.
Senam kegel efektif dalam memperkuat otot-otot bawah panggul, otot yang menopang rahim. Dengan senam yang teratur, otot-otot ini menjadi lebih kuat dan elastis, sehingga membantu mencegah terjadinya rahim turun.
Senam kegel memiliki ciri khas tersendiri dalam cara melakukan gerakannya. Tidak seperti senam lain yang membutuhkan ruang atau alat, senam kegel bisa dilakukan dimana saja, seperti sedang duduk atau berbaring.
1. Mengetahui otot dasar panggul
Gerakan utama dalam senam kegel mengetahui letak otot bawah panggul. Cara mudah untuk mengetahui otot tersebut adalah dengan mencoba menahan aliran urin ketika buang air kecil. Otot yang terasa saat Anda menahan itulah yang disebut otot panggul bawah. Pastikan Anda melakukannya saat kandung kemih kosong atau tidak sedang ingin buang air kecil.
2. Menahan otot bawah panggul dan diulang
Senam kegel umumnya dilakukan dengan mengencangkan dan menahan otot bawah panggul selama 3 hingga 5 detik, jika sudah terbiasa dapat ditingkatkan dengan menahannya selama 10 detik. Kemudian melepaskannya dalam durasi yang sama.
Pengulangan biasanya dilakukan sebanyak 4 hingga 5 kali. Sebaiknya, lakukan senam ini sebanyak tiga kali sehari yang dalam satu kalinya diulangi sebanyak 10 kali gerakan untuk hasil optimal.
3. Tidak menggerakkan tubuh lain
Ketika melakukan senam kegel, jangan menahan nafas dan pastikan tubuh bagian lain tidak bergerak dan tidak dikencangkan, seperti otot perut, paha, atau bokong. Senam kegel harus fokus sepenuhnya pada otot bawah panggul, sehingga tidak memerlukan gerakan lainnya. (*)