JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Kawendra Lukistian menilai kasus oplos BBM dan korupsi yang saat ini menjerat beberapa petinggi Pertamina Patra Niaga menjadi momentum bagi Pertamina, yang merupakan induk dari Pertamina Patra Niaga, untuk berbenah.
Kawendra, dalam siaran resminya di Jakarta, Rabu, mengaku optimistis masih banyak orang-orang yang bersih dan berjiwa nasionalis di Pertamina.
“Kondisi Pertamina saat ini penuh tantangan, tetapi ini bisa menjadi peluang bagi Pertamina untuk naik kelas. Kami sangat optimis bahwa di dalam tubuh Pertamina masih banyak orang-orang yang memiliki semangat Merah Putih,” kata Kawendra.
Oleh karena itu, dia mengusulkan Pertamina perlu memanfaatkan berbagai teknologi yang ada saat ini untuk mengurangi potensi kecurangan dan mencegah praktik korupsi di seluruh unit usahanya.
BACA JUGA:Bawaslu Pekerja Demokrasi Bukan Tahapan Pemilu
BACA JUGA:Edi Purwanto Minta Pemerintah Tambah Diskon Tarif Tol untuk Lebaran
“Kalau perlu, gunakan kecerdasan buatan (AI) agar setiap potensi fraud (kecurangan) dapat terdeteksi sejak dini. Dengan teknologi yang tepat, stok yang kurang atau kejanggalan dalam sistem bisa langsung terlihat sehingga mitigasi dapat dilakukan lebih cepat dan efektif,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, Kawendra juga berpendapat DPR tak perlu membuat panitia kerja (panja) untuk mengawasi penanganan kasus oplos BBM dan korupsi petinggi Pertamina Patra Niaga.
“Kita harus memberikan kepercayaan penuh kepada penegak hukum yang telah melakukan tugasnya sebaik mungkin. Saat ini, di era Bapak Presiden Prabowo, kami melihat penegakan hukum sangat luar biasa, dan dilakukan dengan optimal,” kata Kawendra.
Dia kemudian menegaskan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen penuh memberantas korupsi secara menyeluruh.
“Pak Prabowo berkomitmen untuk memberantas korupsi sebaik-baiknya, setegak-tegaknya. Salah satu tugas utama yang harus dilakukan adalah membersihkan dari dalam, serta memberikan catatan-catatan yang memang perlu dirapikan ke depan,” sambung Kawendra.
Beberapa hari setelah kasus korupsi beberapa pimpinan Pertamina Patra Niaga terungkap ke publik, Presiden Prabowo Subianto juga beberapa kali memanggil Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri ke Istana. Simon terlihat ada di Istana minggu lalu (5/3) dan hari ini (12/3).
Namun, saat ditemui sejumlah wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, Simon memilih bungkam, dan langsung masuk kendaraannya.(*)