Pada tahun 1917, di sebuah desa kecil bernama Fatima di Portugal, tiga anak gembala, Lucia dos Santos dan dua sepupunya, Francisco serta Jacinta Marto. Mereka mengaku menerima penampakan dari Bunda Maria.
Bunda Maria menyampaikan tiga rahasia. rahasia pertama adalah penglihatan tentang neraka dan penderitaan orang berdosa.
Kedua, ramalan tentang berakhirnya Perang Besar dan dimulainya Perang Besar lainnya. Dan yang ketiga adalah penglihatan tentang kematian Paus dan tokoh agama lainnya.
Penampakan itu terjadi sebanyak enam kali antara Mei hingga Oktober. Dalam salah satu penampakan, Bunda Maria diyakini menyampaikan pesan-pesan rahasia yang kemudian dikenal sebagai "Tiga Rahasia Fatima".
BACA JUGA:Plus Minus Bullet Journal dan Digital Planner
BACA JUGA:Waspada Terjebak Kesibukan yang Melelahkan
Tiga rahasia tersebut menyimpan makna spiritual yang dalam. Bahkan sempat menjadi misteri besar dalam sejarah Gereja Katolik.
Dua di antaranya berkaitan dengan penglihatan tentang neraka dan prediksi mengenai Perang Dunia serta penganiayaan terhadap umat Kristen.
Namun yang paling misterius adalah rahasia ketiga, yang baru dibuka secara resmi oleh Vatikan pada tahun 2000 oleh Paus Yohanes Paulus II dan Kardinal Joseph Ratzinger (yang kemudian menjadi Paus Benediktus XVI) .
Rahasia ketiga itu diyakini menggambarkan penganiayaan terhadap Gereja dan kemartiran seorang Paus.
Meski secara resmi tidak mengandung prediksi tentang jumlah Paus di masa depan, muncul berbagai interpretasi di kalangan umat Katolik. Terutama dari kalangan yang mempercayai pesan-pesan visioner, yang mencoba mengaitkan ramalan Fatima dengan nasib dunia.
Salah satu interpretasi alternatif yang terkenal datang dari penampakan. Yakni penampakan yang terjadi di Garabandal, Spanyol, antara tahun 1961-1965.
Penampakan Garabandal melibatkan empat anak perempuan: Conchita, Jacinta, Mari Loli, dan Mari Cruz, yang mengaku telah menerima penampakan Bunda Maria dan Malaikat Agung Santo Mikael.
Penampakan pertama adalah Malaikat Agung Santo Mikael, yang mempersiapkan mereka untuk menemui sosok suci Bunda Maria.
Empat anak perempuan di sana mengaku melihat Bunda Maria. Mereka menerima pesan-pesan penting. Dalam salah satu pesan, dikatakan bahwa "hanya akan ada tiga Paus lagi" setelah Paus Yohanes XXIII sebelum datangnya akhir zaman.