Fakta dan Makna Lagu ''Stecu'', Karya Faris Adam dari Ternate

Sabtu 10 May 2025 - 18:39 WIB
Reporter : Finarman
Editor : Finarman

JAKARTA – Lagu "Stecu Stecu" tengah menjadi fenomena baru di media sosial, khususnya TikTok. Dengan lirik yang ringan dan beat yang catchy, lagu ini kerap dijadikan latar musik oleh para kreator konten, terutama dalam versi remix yang mengundang aksi dance maupun gerakan tangan khas.

Dibalik kepopulerannya, banyak warganet penasaran dengan asal-usul dan makna lagu yang terdengar unik ini. “Stecu”, ternyata merupakan akronim dari “setelan cuek”, dan diciptakan oleh musisi muda asal Ternate, Maluku Utara, bernama Faris Adam.

Lagu ini dirilis pada 5 Maret 2025, bertepatan dengan hari kelima Ramadan, dan langsung mendapat perhatian luas. Dalam waktu singkat, video musiknya telah ditonton lebih dari 42 juta kali di YouTube dan diputar lebih dari 36 juta kali di Spotify, membawa Faris menjadi salah satu musisi viral dengan 8,7 juta pendengar bulanan.

Menggunakan dialek khas Maluku Utara, lirik lagu “Stecu” bercerita tentang seorang pria yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada perempuan yang terkesan dingin dan cuek. Namun ternyata, sikap tersebut hanya bentuk malu-malu si perempuan. Lagu ini menggambarkan usaha si pria untuk terus mendekati dan menyatakan perasaannya, meski berkali-kali diabaikan.

BACA JUGA:ATTRAKT Kalah di Pengadilan, Hak Cipta Lagu 'Cupid' FIFTY FIFTY Resmi Milik The Givers

BACA JUGA:Yura Yunita Gandeng Nicholas Saputra di MV ''Tanda'', Dari Pertemuan di Gym hingga Kolaborasi

Lirik seperti “Stecu, stecu, stelan cuek baru malu” jadi kalimat ikonik yang banyak digunakan di berbagai platform. Faris Adam menuturkan bahwa inspirasi lagu ini datang dari pengalaman anak muda dalam mendekati gebetan yang terlihat jual mahal, namun sebenarnya menyimpan rasa yang sama.

Di penghujung lagu, karakter perempuan dalam cerita akhirnya memberikan sinyal keseriusan dengan meminta sang pria langsung datang ke rumahnya, bukan hanya untuk bertemu, tapi juga meminta restu keluarga—sebuah bentuk ungkapan cinta yang membumi namun dalam.

Viralnya lagu ini dinilai banyak pihak sebagai peluang besar untuk memperkenalkan budaya musik dari wilayah timur Indonesia ke panggung nasional. Faris Adam sendiri mengaku ingin terus memproduksi karya yang berakar dari budaya lokal namun bisa dinikmati oleh audiens luas.

“Semoga lagu ini bisa jadi awal agar lebih banyak karya dari daerah bisa didengar secara luas,” ujar Faris dalam sebuah wawancara. (*)

 

Kategori :