Kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup sebenarnya terus mengalami peningkatan setiap tahun.
Kampanye tentang pengurangan penggunaan plastik sekali pakai pun gencar disebarkan. Yakni oleh pemerintah, aktivis lingkungan, hingga pelaku usaha.
Ironisnya, kebiasaan membawa tas belanja belum menjadi kebiasaan masyarakat. Padahal, itu menjadi salah satu solusi untuk mengurangi limbah plastik.
Banyak orang menganggap membawa tas belanja sendiri sebagai langkah yang merepotkan dan kurang praktis. Apalagi tas belanja yang terbuat dari bahan kain atau anyaman. Kerap memerlukan ruang tambahan dalam tas mereka yang sudah penuh barang keperluan lain.
BACA JUGA:Alasan Popularitas Buku Digital
BACA JUGA:Khaeron Sambut Baik Pengusaha Gabung Demokrat
Ada juga anggapan bahwa penggunaan kantong plastik dari toko adalah bagian dari layanan yang sudah semestinya disediakan.
Dalam konteks itu, perilaku konsumtif masyarakat masih sangat dipengaruhi oleh rasa nyaman dan cepat. Semua keperluan diharapkan tersedia tanpa perlu usaha tambahan.
Ketergantungan pada kenyamanan instan itulah yang menjadi salah satu penghambat utama kebiasaan membawa tas belanja sendiri.
Bagi sebagian orang, membawa tas belanja kerap dianggap kurang bergaya atau bahkan kuno. Hal itu terjadi karena masih ada stigma. Bahwa tas belanja ramah lingkungan hanya digunakan oleh kelompok tertentu. Sehingga sebagian orang enggan mengikuti kebiasaan tersebut karena takut dianggap aneh.
Di sisi lain, pemerintah dan pelaku usaha memang telah membuat sejumlah kebijakan. Seperti pemberlakuan kantong plastik berbayar. Namun, dampaknya belum sepenuhnya efektif untuk mengubah perilaku masyarakat.
Beberapa konsumen memilih membayar tambahan biaya kantong plastik daripada membawa tas sendiri. Karena menganggap biaya tersebut kecil dan tidak membebani kantong mereka.
Padahal, aturan tersebut bukan semata-mata menambah pemasukan. Melainkan mendorong masyarakat agar lebih bijak dalam menggunakan plastik.
Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan perilaku memerlukan waktu dan proses yang panjang. Masyarakat perlu diedukasi secara terus menerus.
Tidak hanya tentang dampak lingkungan dari sampah plastik, tetapi juga bagaimana membawa tas belanja sendiri bisa menjadi bagian dari gaya hidup yang bertanggung jawab.