Diza juga menyampaikan bahwa Job Fair akan diupayakan berlangsung rutin, dengan evaluasi menyeluruh terkait efektivitas dan dampaknya.
Selain itu, Pemkot Jambi juga tengah menyusun regulasi yang mewajibkan perusahaan swasta lebih banyak memprioritaskan tenaga kerja lokal.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Jambi, Moncar Widarmanto, menambahkan bahwa sebagian besar lowongan dalam Job Fair 2025 adalah untuk kerja di luar negeri, khususnya ke Korea Selatan (10.000 lowongan), Jerman (200), dan Jepang (550), dengan bidang pekerjaan seperti kesehatan dan keterampilan teknis.
“Tugas pemerintah adalah membuka peluang. Tapi masyarakat juga harus jeli dan berhati-hati terhadap segala bentuk penipuan kerja berkedok iming-iming,” imbuh Moncar.
Job Fair ini tidak hanya berfokus pada rekrutmen kerja, tapi juga menghadirkan pelatihan vokasi, bekerja sama dengan Satpel PVP Kementerian Ketenagakerjaan RI, menghadirkan pelatihan seperti menjahit hingga pelatihan teknologi digital, sejalan dengan program unggulan Maulana-Diza seperti Balai Kerja Tematik (BALIKAT) dan Ruang Milenial (Rumel).
Langkah ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Jambi bukan hanya menciptakan peluang kerja, tetapi juga menyiapkan SDM yang siap bersaing, demi terwujudnya Kota Jambi Bahagia yang produktif, inklusif, dan berdaya saing tinggi.(*)