KERINCI – Warga di Kecamatan Tanah Cogok, Kabupaten Kerinci, telah mengalami kesulitan mendapatkan air bersih selama hampir dua pekan terakhir. Air dari PDAM Tirta Sakti yang biasanya mengalir ke rumah-rumah warga, tiba-tiba terhenti tanpa penjelasan memadai.
Ironisnya, di tengah keluhan masyarakat terkait pasokan air bersih, PDAM Tirta Sakti Kerinci justru memperoleh penghargaan bergengsi di tingkat nasional. Perusahaan daerah ini berhasil meraih TOP BUMD Awards 2025 dengan predikat Bintang 5, penghargaan yang diberikan kepada perusahaan air minum terbaik di Indonesia.
Warga Tanah Cogok pun menyampaikan kekecewaannya terhadap situasi tersebut. "Hebat sekali PDAM kita ini. Airnya tak mengalir ke rumah, tapi pialanya bisa sampai ke Jakarta," sindir Des, salah seorang warga yang terdampak.
Senada dengan itu, Rus, warga lainnya, mengungkapkan bahwa air PDAM sudah tidak mengalir selama dua minggu, membuat air bersih menjadi barang langka dan bernilai mahal. "Pajak tetap bayar, tapi airnya tak ada. Inilah kehebatan PDAM Tirta Sakti," keluhnya.
BACA JUGA:Dirut Sritex Dilarang ke Luar Negeri, Kejagung: Untuk Mempermudah Penyidikan
BACA JUGA:PT GAG Nikel Punya Izin Tambang di Raja Ampat
Menanggapi keluhan warga, Direktur Teknik PDAM Tirta Sakti Kerinci, Azwar Anas, memberikan klarifikasi. Ia menyebutkan bahwa gangguan terjadi akibat kerusakan pada mesin pompa utama.
"Air tidak mengalir selama dua pekan karena kerusakan mesin pompa. Alhamdulillah saat ini pompa sudah diperbaiki dan layanan mulai kembali normal. Namun jika masih ada rumah warga yang belum mendapatkan pasokan air, kami akan bantu melalui suplai mobil tangki," jelas Azwar.
Diketahui, krisis air ini paling parah dirasakan oleh warga di dua desa, yakni sebagian wilayah Desa Sebukar dan Desa Agung Koto Iman. Kedua desa tersebut mengalami gangguan suplai air bersih sejak lebih dari 14 hari terakhir.
Warga berharap agar PDAM Tirta Sakti tidak hanya fokus mengejar penghargaan, tetapi juga serius memperbaiki layanan distribusi air agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. (sap/ira)