Tahun baru Islam bertepatan pada 1 Muharram. Berdasarkan SKB 3 Menteri tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025, 1 Muharram jatuh pada 27 Juni 2025.
Momen tersebut hanya datang setahun sekali. Sehingga seluruh umat muslim hendaknya tak melewatkan kesempatan itu untuk menambah amalan baik.
Mengutip dari NU Online, ada banyak peristiwa penting yang terjadi pada 1 Muharram: Nabi Yusuf keluar dari penjara, Nabi Yunus keluar dari perut ikan, Nabi Ibrahim selamat dari api Raja Namrud, dan masih banyak lagi.
Menuju tahun baru Islam, umat muslim bisa memohon ampun dan petunjuk dari Allah. Selain itu, perbanyak ibadah untuk menyambut pergantian tahun.
BACA JUGA:Micro Habits yang Bisa Diterapkan untuk Hidup yang Lebih Bermakna
BACA JUGA:Dipilih Menjadi Asisten Pelatih Timnas U23
Berikut adalah amalan-amalan yang dapat diterapkan saat malam 1 Muharram agar memperoleh keutamaan.
1. Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun
Agar mendapatkan keutamaan dan keberkahan, umat muslim harus berdoa di malam 1 Muharram. Doa akhir tahun bisa dipanjatkan sebelum Magrib pada 29 atau 30 Dzulhijjah sebanyak 3 kali. Sementara itu, doa awal tahun dibaca sesudah Magrib saat 1 Muharram sebanyak 3 kali juga.
Doa awal tahun adalah sebagai berikut:
Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya: Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.
Berikut adalah doa akhir tahun:
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya: Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu, sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.