JAMBI – Provinsi Jambi sudah menetapkan status siaga darurat Karhutla sejak beberapa waktu lalu. Saat ini, musim kemarau juga sudah memasuki puncaknya. Penanganan jika terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) pun harus dilengkapi, untuk menghindari kejadian Karhutla parah seperti beberapa tahun sebelumnya.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Jambi telah menambah alat batu untuk penanganan bencana daerah, dengan menyiapkan 5 unit motor, 2 sekop, 2 kapak bermata dua dan 5 pompa air dan satu set lengkap pakaian lapangan.
Kepala Staf kepresidenan, Letjen TNI (Purn) A.M Putranto mengatakan, dengan adanya alat bantu tersebut, diharapkan Provinsi Jambi siap mengatasi dampak dari karhutla.
“Hari ini saya bersama didampingi Gubernur, kemudian didampingi Deputi dari BNPB melihat kesiapan dari Satgas Gabungan Provinsi Jambi. Kita lihat kesiapannya sangat prima,” kata Putranto.
BACA JUGA:Pemkot Terkedala Pipa Pertamina, Maulana Surhat Soal Penanganan Banjir ke KSP
BACA JUGA: Usaha Sablon Lapas Sabak Terkendala Pemasaran
Ia menegaskan, semua pihak harus memiliki kesadaran tinggi untuk mencegah kebakaran. Tidak boleh ada aktivitas pembakaran lahan, baik secara terbuka maupun tersembunyi, yang bisa memicu karhutla di tengah musim kemarau.
“Yang boleh berasap hanya dapur, yang lain tidak boleh,” benernya.
Sementara itu, ia meminta kepada seluruh elemen untuk bersiaga di saat musim kemarau ini, agar Provinsi Jambi tidak mengalami Karhutla maupun terkena dampak kabut asap.
“Mudah-mudahan jambi aman dari Karhutla. Kita harus siap siaga dalam keadaan genting mengantisipasi,” ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris mengatakan, belakangan ini Provinsi Jambi menjadi salah satu penyumbang asap untuk wilayah Indonesia. Akan tetapi, dengan kekompakan tim serta kesiapan tim dapat mencegah terjadinya hal itu.
Sebelumnya, Stafsus Presiden juga menghadiri Rakor Penanggulangan Bencana Kebakaran Hutan serta Tata Kelola Energi di Rumah Dinas Gubernur Jambi. Rakor ini dihadiri gubernur serta seluruh bupati dan wali kota se Provinsi Jambi.
Dalam paparannya, Gubernur Jambi mengatakan rekomendasi strategis sebagai usulan kepada BNPB pusat dalam penanganan Karhutla di Jambi, dengan mempertimbangkan penajaman program sesuai dengan Asta Cita.
Ia juga menyampaikan, Provinsi Jambi memerlukan bantuan sarana dan prasarana seperti helikopter patroli dan water bombing, serta alokasi dana pendukung operasional satgas darat.
"Ini menjadi agenda rutin dan utama kepala daerah di Jambi, untuk melaksanakan tugas melalui koordinasi dan rencana aksi bersama bupati/wali kota. Jangan lupa inventarisir masalah yang ada, untuk kita bawa menghadap Presiden langsung," ujarnya. (cr01/enn)