Trump Kirim Rudal Patriot ke Ukraina, Karena Tak Berhasil Bujuk Putin

Senin 07 Jul 2025 - 20:46 WIB
Reporter : Antara
Editor : Jennifer Agustia

Gagal membujuk Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menghentikan invasi, Presiden Amerika Serikat Donald Trump memilih memperkuat Ukraina.

Langkah pertama yaitu pengiriman sistem rudal pertahanan udara Patriot yang telah lama diminta oleh Kyiv.

Trump mengumumkan hal ini usai percakapan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Jumat 5 Juli 2025.

Ia menyebut pembicaraan mereka berlangsung sangat baik, dan berkomitmen untuk membantu memperkuat pertahanan Ukraina, terutama dari serangan udara Rusia yang semakin masif.

BACA JUGA:5 Sayuran Terbaik Bagi Penderita Asam Urat, Aman dan Menyehatkan

BACA JUGA:5 Makanan Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil, Kaya Kandungan Zat Besi

“Saya sangat tidak senang dengan percakapan saya dengan Putin. Dia tidak menunjukkan itikad untuk menghentikan pertempuran,” ujar Trump kepada awak media dari dalam pesawat kepresidenan Air Force One dilansir dari Reuters. 

“Sebaliknya, Ukraina perlu pertahanan yang kuat. Dan Patriot adalah salah satu sistem terbaik yang bisa kami kirim,” tegasnya.

Tak lama setelah panggilan telepon antara Trump dan Putin sehari sebelumnya, Rusia meluncurkan serangan drone terbesar sepanjang perang, menggempur ibu kota Ukraina, Kyiv.

Presiden Zelenskiy menyebut serangan tersebut sebagai tindakan yang "sengaja, masif, dan sinis."

Hujan drone dan rudal menyebabkan kerusakan besar di sejumlah titik, meningkatkan kebutuhan Ukraina akan sistem pertahanan udara yang lebih kuat.

Sistem Patriot buatan AS dikenal sebagai salah satu pertahanan rudal tercanggih, mampu menghadang serangan rudal balistik dan drone.

Dalam pernyataan video malamnya, Zelenskiy menyebut bahwa dirinya dan Trump telah sepakat untuk menjadwalkan pertemuan antara tim teknis kedua negara. 

“Kami berdiskusi secara rinci tentang produksi bersama. Kami butuh sistem ini, dan Amerika juga melihat pentingnya kolaborasi ini,” kata Zelenskiy.

Sumber yang mengetahui isi pembicaraan antara kedua pemimpin mengatakan kepada Reuters bahwa ada harapan besar pengiriman rudal Patriot akan segera dilanjutkan, setelah sempat tertahan akibat kebijakan internal Washington.

Kategori :

Terkait

Minggu 06 Jul 2025 - 21:11 WIB

Zohran Mamdani

Rabu 18 Jun 2025 - 19:53 WIB

Bukan Rapat

Senin 09 Jun 2025 - 18:52 WIB

Matahari Pintar

Kamis 08 May 2025 - 19:50 WIB

Bebas Bully