SAROLANGUN - Tawuran antar pelajar di Sarolangun ini membuat sejumlah siswa luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Tawuran antar pelajar di Sarolangun menghebohkan, pada Senin 30 Oktober 2023. Bahkan, akibat tawuran antar pelajar di Sarolangun ini ada yang membawa celurit.
Informasi yang diterima Jambi Independen, sekira pukul 08.30 WIB, terjadi perkelahian antara sesama anak sekolah SMA N 4 Sarolangun Kecamatan Mandiangin, Kabupaten Sarolangun.
Saat itu, korban bernama Rafli usai upacara menuju kantin. Setelah sampai di kantin, ia duduk dan tidak lama kemudian rombongan anak sekolah dari Desa Rengkling menyusul ke kantin.
Tanpa ada permasalahan, rombongan siswa dari Rengiling itu langsung mengeroyok korban Rafli pakai gagang sapu. Informasi yang diterima, juga ada yang mengeroyok pakai celurit.
BACA JUGA:Hasil Penyelidikan Senjata di Rumah SYL Terdaftar
BACA JUGA:Tangkap Pelaku Saat Terluka Parah
Kemudian, setelah korban Rafli terjatuh, rombongan anak sekolah dari Rengkling langsung mengeroyok siswa yang sedang belajar di kelas Xl.
Murid-murid berhamburan, dan yang luka -luka langsung dibawa ke Puskesmas Mandiangin untuk di obati. Bahkan, ada pula korban atas nama Andra dilarikan ke RS Sarolangun.
Buntut tawuran antar pelajar di Sarolangun, warga blokir jalan lintas Sarolangun-Jambi, pada Senin 30 Oktober 2023 sekitar pukul 15.00 WIB. Hal ini dibenarkan Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Jambi Kompol Mas Edi.
Dia mengatakan, masyarakat blokir Jalan Lintas Sarolangun Jambi ini karena buntut dari tawuran pelajar pada pagi tadi. Diketahui pada tawuran antar pelajar di Sarolangun itu, 4 pelajar dari Mandiangin luka-luka.
BACA JUGA:Pemda Jangan Ragu Gunakan Anggaran Tak Terduga Atasi Inflasi
BACA JUGA:PDIP: Megawati Pilih Ganjar Karena Tak Pikirkan Keluarganya Saja
Menurut Kompol Mas Edi, Kapolres Sarolangun bersama Forkompimda sedang melakukan mediasi di lokasi. Atas kejadian ini, disampaikan dia, personel sudah tergelar di lokasi guna mengamankan situasi.
"Anggota Lantas sedang melakukan patroli dan himbauan kepada masyarakat untuk tidak melewati titik lokasi," ungkapnya.
Empat orang pelajar dilaporkan mengalami luka-luka. Kejadian tersebut berbuntut panjang dan melibatkan orangtua siswa.