JAMBI – Pemerintah Provinsi Jambi terus mengambil langkah sigap dalam mengantisipasi dan menangani kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang mulai kembali terjadi di sejumlah wilayah. Gubernur Jambi, Al Haris mengungkapkan, pihaknya telah mengusulkan bantuan helikopter kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) guna mendukung pemantauan titik api secara rutin dari udara.
Permintaan ini disampaikan langsung oleh Gubernur Al Haris kepada Kepala BNPB sebagai bagian dari strategi penguatan operasi di lapangan.
"Kita (Satgas Karhutla) minta bantuan helikopter kepada Kepala BNPB untuk melakukan pemantauan setiap hari," ujar Al Haris, Senin (21/7).
Menurutnya, kemunculan sejumlah titik panas (hotspot) di berbagai wilayah di Jambi menjadi sinyal bahwa potensi Karhutla mulai meningkat, terutama memasuki musim kemarau. Helikopter yang diusulkan akan difungsikan untuk melakukan pemantauan udara secara rutin dan juga untuk mendukung operasi pemadaman melalui water bombing, terutama di wilayah yang sulit dijangkau melalui jalur darat.
BACA JUGA:Komisi II DPR : Belum Ada Pembahasan Wapres Berkantor di IKN
BACA JUGA:SAH Ingatkan Anggota DPRD Gerindra Jalankan Tugas dengan Integritas Penuh, Jaga Nama Baik Prabowo
"Keberadaan helikopter ini sangat penting untuk membantu pemadaman, terutama di lokasi-lokasi yang tidak bisa dicapai kendaraan atau alat berat. Kita tidak boleh lengah, semua tim harus siaga," tegasnya.
Selain mengupayakan dukungan udara, Gubernur Al Haris juga menegaskan bahwa tim Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) tetap aktif bekerja. Tim OMC bertugas memantau dan memetakan awan-awan potensial yang bisa disemai menggunakan garam untuk memicu hujan buatan, sebuah strategi yang dinilai efektif untuk mempercepat pemadaman Karhutla dalam skala luas.
"Tim OMC terus bekerja di lapangan, mereka bergerak untuk mendeteksi awan yang bisa ditaburi garam. Ini salah satu alternatif strategis kita untuk mempercepat pemadaman lewat hujan buatan," ungkapnya.
Gubernur juga meminta seluruh pemangku kepentingan, termasuk Satgas Karhutla, BPBD, Manggala Agni, TNI-Polri, dan pemerintah kabupaten/kota untuk terus memperkuat sinergi dan mempercepat penanganan.
Langkah Strategis Diperkuat
Pemerintah Provinsi Jambi sendiri telah menetapkan status siaga Karhutla dan menyiagakan seluruh tim di titik-titik rawan. Langkah antisipatif juga dilakukan dengan memperkuat patroli darat, meningkatkan edukasi masyarakat, serta melakukan pemetaan wilayah dengan risiko tinggi kebakaran.
Al Haris mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut menjaga lingkungan dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti membuka lahan dengan cara membakar.
"Kita semua harus ambil bagian, masyarakat harus tahu bahwa membakar lahan itu bukan solusi. Bahayanya luar biasa, dan dampaknya luas," pungkasnya. (Enn)