Kasus ISPA Masih Mendominasi

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dr Dini Silvia.-Keu Keu Naila/Jambi Independent-

JAMBI - Dinas Kesehatan Provinsi Jambi mengonfirmasi bahwa hingga saat ini belum ditemukan kasus influenza di wilayah Jambi. Namun, penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) justru menjadi penyakit dengan angka kasus tertinggi di provinsi Jambi saat ini.

 

Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, dr Dini Silvia, menyampaikan bahwa hingga kini belum ada laporan kasus influenza di Jambi, namun ada penyakit lain yang tergolong sama dengan influenza yang menjadi urutan pertama paling banyak kasus di Jambi.

 

“Influenza belum ada di Jambi, namun sekarang sedang tinggi kasus penyakit yang hampir sama yaitu ISPA. Penyakit ini memang tidak selalu signifikan, tapi selalu menempati posisi pertama di 10 penyakit terbanyak se-Provinsi Jambi,” ujar Dini Silvia, Selasa (4/11).

 

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, tercatat sebanyak 210.325 kasus ISPA terjadi di Jambi sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025. Angka ini menunjukkan bahwa ISPA masih menjadi tantangan utama dalam bidang kesehatan masyarakat di provinsi Jambi.

 

Menurut Dini, kasus ISPA terus mendominasi karena penyakit ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti virus, bakteri, jamur, maupun partikel kecil seperti debu dan asap. ISPA juga dapat menular melalui kontak fisik maupun droplet dari orang yang batuk atau bersin.

 

“Penularan terbanyak memang disebabkan karena virus, dan cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menjaga daya tahan tubuh,” jelasnya.

 

Ia menambahkan bahwa perubahan cuaca dari panas ke hujan atau sebaliknya tidak secara langsung memengaruhi penyebaran ISPA. Penularan penyakit ini dapat terjadi kapan saja tanpa memandang musim. Karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada sepanjang waktu, terutama pada kondisi cuaca yang tidak menentu seperti sekarang.

 

Dalam hal penanganan, Dini menjelaskan bahwa pasien ISPA akan diperiksa sesuai dengan kondisi masing-masing. Jika gejalanya tergolong ringan seperti demam atau pilek, dokter akan memberikan pengobatan simptomatik.

 

“Kalau dari penanganannya, mereka akan diperiksa dulu sesuai kondisinya. Kalau hanya demam atau pilek, dokter akan mengobati biasa seperti penurun panas atau obat batuk,” katanya.

 

Untuk mencegah penularan lebih luas, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi terus memperkuat program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Program ini mencakup sejumlah langkah sederhana seperti mencuci tangan dengan sabun, memakai masker bila diperlukan, menjaga daya tahan tubuh dengan makanan bergizi, memperbanyak konsumsi buah-buahan, serta minum air putih dalam jumlah cukup. Selain itu, masyarakat juga dianjurkan untuk mengonsumsi vitamin bila diperlukan agar sistem imun tetap kuat.

“Kami terus mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta segera memeriksakan diri ke puskesmas atau klinik terdekat bila mengalami gejala seperti demam dan pilek. Jangan menunda pengobatan agar tidak menimbulkan komplikasi,” tegas Dini.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan