JAKARTA - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berupaya memperluas kerja sama bidang riset dan pendidikan tinggi dengan Belanda.
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto melalui keterangan di Jakarta, menyatakan bahwa Belanda merupakan mitra erat Indonesia dan salah satu destinasi favorit bagi pelajar Indonesia untuk melanjutkan studi.
"Kami ingin mendorong peningkatan program doktoral bersama (joint PhD), program joint degree, serta riset kolaboratif yang disertai dengan skema pendanaan bersama. Hal ini penting untuk memastikan peningkatan kualitas dan relevansi riset Indonesia," katanya.
BACA JUGA:Dugaan Penyimpangan Dana Desa Pengasih Lama, Pemeliharaan Jalan Usaha Tani Habiskan Rp126 Juta
BACA JUGA:Waspada Gelombang Tinggi hingga 3 Agustus 2025 Di Sejumlah Perairan Indonesia
Mendiktisaintek mengatakan jumlah pelajar Indonesia diproyeksikan terus meningkat seiring dengan penguatan kerja sama antara perguruan tinggi kedua negara.
Terkait hal tersebut, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Marc Gerritsen mengatakan beberapa kampus top Belanda seperti Wageningen University, Leiden University, dan TU Delft, telah menjalin kerja sama erat dengan kampus di Indonesia. Kolaborasi ini tidak hanya berjalan, tetapi juga berkembang secara dinamis.
"Bagi Belanda, pendidikan dan penelitian merupakan fondasi dari hubungan bilateral dengan Indonesia. Kita memiliki sejarah panjang, namun yang terpenting, kita juga memiliki masa depan bersama yang kuat jika menjadikan pengetahuan dan inovasi sebagai dasarnya," ujarnya.
Dubes Marc menyampaikan bahwa Indonesia dan Belanda memiliki agenda tahunan yang sangat penting yaitu Week of Indonesia-Netherlands Education and Research (WINNER) yang pada tahun ini akan dilaksanakan di Indonesia.
Ia menjelaskan WINNER adalah wadah bagi para peneliti, pembuat kebijakan, dan perwakilan institusi pendidikan tinggi dari kedua negara untuk bertemu dan meningkatkan kerja sama.
Diketahui, Pemerintah Belanda melalui kampus terkemuka seperti Leiden University, TU Delft, dan Wageningen University berminat untuk memperluas kolaborasi riset dan pendidikan. Leiden University, misalnya mengembangkan program kerja sama riset sejarah bersama Universitas Indonesia (UI).
Sementara itu, TU Delft dapat menjalin program doktoral bersama dengan pendekatan berbasis jalur (track-based approach) yang melibatkan pembinaan dari tahap awal, termasuk pelibatan mahasiswa sarjana untuk menjamin keberhasilan program PhD secara menyeluruh.
Kedua negara sepakat bahwa kolaborasi pendidikan tinggi dan riset menjadi fondasi hubungan bilateral. Nuffic (Netherlands Universities Foundation for International Cooperation), khususnya Nuffic Southeast Asia yang berlokasi di Jakarta, terus aktif mendukung internasionalisasi pendidikan antara Indonesia dan Belanda, serta telah memperluas cakupan dukungannya dalam beberapa tahun terakhir.
Sebagai bagian dari kerja sama riset yang lebih mendalam, Dutch Research Council (NWO) juga menjalin kemitraan dengan Pemerintah Indonesia dalam skema pendanaan penelitian bersama. Skema ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak kolaborasi antara peneliti Indonesia dan Belanda dengan hasil yang aplikatif dan berdampak.(*/Viz)