MUARA BUNGO - Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo, tengah berupaya menekan harga cabai melalui strategi peningkatan ketersediaan di perkebunan lokal.
Kepala dinas TPH dan Perkebunan Kabupaten Bungo, Muhammad Hasbi, mengakui bahwa saat ini terdapat sekitar 20 hektare lahan pertanian cabai di wilayah Kabupaten Bungo.
Hasbi menjelaskan bahwa, kondisi pertanian cabe saat ini cukup beragam, dengan sebagian lahan baru ditanam dan sebagian lainnya akan mengalami panen dalam dua minggu hingga satu bulan ke depan.
"Dusun Rantau Duku dan Simpang Babeko merupakan wilayah yang sedang melakukan panen, namun panen cabai tetap berlangsung secara berkala setiap hari atau bulan," ungkap Hasbi, belum lama ini.
BACA JUGA:Dua Kecamatan Diterjang Banjir, BPBD Imbau Masyarakat Waspada
BACA JUGA:Ratusan Rumah Terendam Banjir
Menanggapi fluktuasi harga cabai, Hasbi menyatakan bahwa, hal tersebut kerap terjadi karena adanya faktor eksternal.
"Kenaikan harga cabe seringkali disebabkan oleh fluktuasi pasar dari luar wilayah kami, yang mengakibatkan penurunan pasokan," tegasnya.
Lebih lanjut, Hasbi mengungkapkan bahwa, musim hujan tidak menjadi kendala utama dalam produksi cabai.
Namun, wabah penyakit seperti virus semacam ulat dapat mengganggu produksi dan memperpanjang masa panen dari yang biasanya tiga bulan menjadi empat bulan.
BACA JUGA:Jambi Wilayah Barat Rawan Longsor dan Banjir, Intensitas Hujan dalam Kategori Ekstrim
BACA JUGA:Malam Ini Jambi Berpotensi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang, Yuk Cek Wilayah Mana Saja
"Kami terus berupaya meningkatkan kualitas hasil pertanian dan mengatasi kendala-kendala yang muncul selama proses panen," katanya.
Muhammad Hasbi mengatakan, pihaknya juga memberikan bantuan Dana Insentif Fiskal kemaren yang diberikan untuk tanaman cabai.
"Kami memberikan bantuan sepenuhnya dan berkomitmen mereka bersedia menjadi bamper tanaman cabai, sehingga hasil panen dijual ke Dinas Ketapang untuk ketersediaan cabai di Pasar Bungo," imbuhnya.
Upaya Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Bungo dalam mengoptimalkan produksi cabai diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas harga dan ketersediaan cabe di pasar lokal.
BACA JUGA: Optimis Menangkan Ganjar-Mahfud di Jambi
BACA JUGA:Banjir di Jalan Legok Danau Sipin Kota Jambi, Warga Rogoh Kocek untuk Titip Kendaraan
Dengan berbagai langkah strategis yang diambil, diharapkan pertanian cabai menjadi sektor yang semakin kokoh dalam mendukung perekonomian masyarakat Kabupaten Bungo. (Mai/zen)