Waspada Modus Phishing dengan Halaman Login Universitas Palsu

Senin 08 Sep 2025 - 09:00 WIB
Reporter : Finarman
Editor : Finarman

JAKARTA – Perusahaan keamanan siber Kaspersky mengungkapkan adanya serangan phishing yang menargetkan mahasiswa dan dosen dengan menggunakan halaman login universitas palsu.

Modus ini dirancang untuk mencuri data pribadi dan akses akun kampus secara ilegal.

Phishing sendiri merupakan tindakan penipuan online yang bertujuan mendapatkan informasi rahasia seperti username, password, atau data keuangan korban dengan memanipulasi mereka agar memasukkan data tersebut ke situs yang tampak resmi namun palsu.

Para pelaku menyebarkan tautan ke portal login tiruan melalui email atau bahkan lewat hasil pencarian di internet.

BACA JUGA:Kekurangan Zat Besi Dapat Turunkan IQ Anak

BACA JUGA:Pria Lebih Rentan Masalah karena Keringat & Polusi

Situs palsu tersebut dibuat sangat mirip dengan portal resmi universitas, sehingga pengguna yang kurang berhati-hati bisa terjebak dan memasukkan data pribadi mereka.

Jika berhasil, penjahat siber dapat mengambil alih akun universitas korban, mengakses informasi pribadi, nilai akademik, dan data keuangan.

Lebih jauh lagi, mereka bisa mengubah kata sandi sehingga pemilik akun asli kehilangan akses ke akun tersebut.

Selain itu, akun yang diretas bisa digunakan untuk menyebarkan email phishing lebih lanjut ke pengguna lain dalam jaringan universitas, sehingga risiko serangan dapat meluas.

BACA JUGA:5 Manfaat Suka Mengonsumsi Makanan Pedas, Asal Tak Berlebihan

BACA JUGA:Herbal Alami Obati Penyakit Jantung Koroner

Olga Altukhova, Analis Konten Web Senior di Kaspersky, menjelaskan bahwa perguruan tinggi sangat rentan terhadap serangan ini karena tingginya penggunaan platform digital di lingkungan akademik.

Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dalam mengecek alamat situs login agar tidak salah masuk ke portal palsu.

“Kami mengimbau seluruh civitas akademika untuk selalu memeriksa kembali alamat website resmi sebelum login, guna menghindari pencurian data,” ujarnya.

Kaspersky juga memberikan beberapa rekomendasi agar pengguna tetap aman, seperti mengaktifkan autentikasi multi-faktor (MFA) sebagai lapisan perlindungan tambahan, menggunakan pengelola kata sandi yang andal, serta menerapkan solusi keamanan yang dapat menangkal berbagai ancaman siber.

BACA JUGA:Lionel Messi Isyaratkan Pensiun Usai Piala Dunia 2026, Diminta Pikir Ulang Sebelum Ambil Keputusan

BACA JUGA:Ketua Wasit Premier League Akui Kesalahan VAR Anulir Gol Fulham ke Gawang Chelsea

Selain itu, pengguna diingatkan untuk selalu skeptis terhadap tautan mencurigakan, tidak membagikan data sensitif secara sembarangan, dan hanya mengakses portal resmi institusi pendidikan mereka. (*)

Kategori :