JAMBI - Wali Kota Jambi, Dr. dr. H. Maulana, M.K.M, menyalurkan bantuan alat kebersihan kepada sejumlah Rukun Tetangga (RT) di Kota Jambi. Penyerahan simbolis berlangsung di RT 20 Kelurahan Talang Bakung, Kecamatan Paal Merah, pada Sabtu pagi (13/9).
Sebanyak enam RT menerima bantuan berupa komposter dan tempat sampah terpilah, sementara dua unit gerobak motor diserahkan kepada pengelola TPS 3R, yaitu Sulur Berkah dan Duyung Habibah.
Maulana menyebutkan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program nasional melalui Kementerian Lingkungan Hidup, yang disalurkan oleh Anggota Komisi XII DPR RI Dapil Jambi, Syarif Fasha—mantan Wali Kota Jambi 2013–2023.
"Selain menunjang kebersihan lingkungan, bantuan ini juga mendukung penilaian Kota Sehat yang akan segera dilaksanakan," ujarnya.
BACA JUGA:Mahasiswa Kembali Suarakan 17+8 Tuntutan
BACA JUGA:Maulana Apresiasi Peningkatan Kualitas Terminal Alam Barajo
Maulana menegaskan bahwa Pemkot Jambi tak semata mengejar penilaian, melainkan berkomitmen membangun lingkungan bersih yang memberi kenyamanan dan kebahagiaan bagi warga. Ia mengajak masyarakat untuk bertanggung jawab atas sampah rumah tangga mereka.
"Masyarakat harus sadar bahwa sampah yang mereka hasilkan adalah tanggung jawab pribadi. Jika tidak dikelola, bisa menimbulkan penyakit," tegasnya.
Program bantuan ini juga sejalan dengan visi “Kampung Bahagia”, bagian dari program Kita Jambi Bahagia, yang mendorong masyarakat memilah sampah sejak dari sumbernya. Program ini menekankan prinsip gotong royong, kerja sama antarwarga, dan keterlibatan aktif RT, lurah, hingga camat sebagai penggerak utama.
"Kampung Bahagia bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga soal kepedulian sosial, keagamaan, kepemudaan, dan pengelolaan lingkungan. Semua harus dilakukan secara bersama-sama," jelasnya.
Lebih lanjut, Maulana mengungkapkan bahwa rata-rata satu rumah tangga di Jambi menghasilkan hampir 1 kg sampah per hari. Oleh karena itu, pengelolaan yang berkelanjutan sangat dibutuhkan.
Melalui Program Kampung Bahagia—yang juga dikenal dengan “100 juta per RT”—Maulana berharap dana tersebut dikelola lewat musyawarah dan memprioritaskan pengelolaan sampah secara mandiri di lingkungan masing-masing. Salah satu upaya yang dilakukan adalah kerja sama dengan TPS 3R agar sampah bisa diolah menjadi produk bernilai ekonomi seperti kompos dan pupuk.
Maulana juga menyinggung bahwa berbagai kebijakan seperti pengawasan Satpol PP, pemasangan CCTV, hingga penerapan denda Rp20 juta bagi pembuang sampah sembarangan, hanya memberi dampak sementara.
"Program Kampung Bahagia ini diharapkan menciptakan sistem yang berkelanjutan. Kampung adalah rumah kita bersama, dan kebersihannya menjadi tanggung jawab kita semua," pungkasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ardi, Kabag Ekonomi dan SDA Hendra Saputra, Camat Paal Merah M. Toyib, para lurah penerima bantuan, perwakilan Forum Kota Jambi Sehat Mulyono, serta Forum Ketua RT Kecamatan Paal Merah. (zen/enn)