JAMBIKORAN.COM – Indonesia termasuk wilayah rawan tsunami akibat letaknya yang berada di kawasan Cincin Api Pasifik. Oleh karena itu, mengenali tanda-tanda awal bencana ini sangat penting untuk keselamatan diri dan keluarga.
Tsunami bisa datang tiba-tiba, bahkan tanpa peringatan, sehingga kewaspadaan sejak dini menjadi kunci utama untuk menghindari jatuhnya korban.
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, yakni “tsu” yang berarti pelabuhan dan “nami” yang berarti gelombang laut. Dalam istilah ilmiah, tsunami merupakan gelombang besar yang terbentuk akibat perpindahan massa air secara mendadak di laut, biasanya disebabkan oleh gempa bumi, atau hantaman meteor.
Di Indonesia, sebagian besar tsunami terjadi setelah gempa kuat yang berpusat di bawah laut.
BACA JUGA:Nail Art 2025: Gaya Kuku yang Fresh dan Stylish
BACA JUGA:Rentan Terlilit Hutang, Gen Z Diingatkan Bahaya Gaya Hidup Tak Seimbang!
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ada empat penyebab utama tsunami: gempa tektonik di dasar laut, longsor bawah laut, erupsi gunung api bawah laut atau gunung api pulau, serta jatuhnya benda langit seperti meteor ke laut.
Dari keempat penyebab ini, gempa bumi menjadi faktor paling umum yang memicu terjadinya gelombang tsunami.
Mengenali gejala awal tsunami sangat penting, terutama bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir.
Tanda pertama yang paling umum adalah terjadinya gempa bumi kuat dengan durasi guncangan lama, yang terasa seperti goyangan mengayun. Jika gempa tersebut memiliki magnitudo besar, episenternya berada di laut, serta tergolong gempa dangkal dengan mekanisme sesar naik atau turun, maka besar kemungkinan gempa tersebut berpotensi memicu tsunami.
BACA JUGA:Airlangga: Pemerintah Tanggung 50% Iuran, Ojol Bakal Dapat Fasilitas BPJS Ketenagakerjaan
BACA JUGA:Pemerintah Bakal Beri Insentif Pajak PPh 21 bagi Karyawan Hotel, Restoran, dan Kafe
Tanda berikutnya yang harus diwaspadai adalah surutnya air laut secara drastis dalam waktu singkat. Jika air laut tiba-tiba menghilang dan memperlihatkan dasar laut yang biasanya tertutup air, itu bisa menjadi pertanda bahwa gelombang besar sedang bersiap menghantam daratan.
Fenomena ini terjadi karena gelombang tsunami biasanya diawali dengan gerakan air laut yang tertarik ke tengah laut sebelum kembali dalam bentuk gelombang dahsyat.
Selain itu, suara gemuruh seperti dentuman keras atau suara ledakan yang datang dari arah laut juga bisa menjadi indikasi bahwa tsunami sedang dalam perjalanan. Gelombang tsunami juga memiliki tampilan yang berbeda dari ombak biasa, di mana air terlihat lebih gelap, pekat, dan bergerak sejajar dengan permukaan laut.