Selective Mutism pada Anak, Kondisi “Jago Kandang” yang Perlu Dikenali Orang Tua
Selective Mutism pada Anak, Kondisi “Jago Kandang” yang Perlu Dikenali Orang Tua--
JAMBIKORAN.COM - Anak-anak umumnya tampak ceria saat bermain, tetapi sebagian justru terlihat pendiam ketika berada di lingkungan tertentu. Kondisi ini dikenal sebagai selective mutism.
Beberapa anak disebut “jago kandang” karena hanya aktif di rumah atau bersama orang yang mereka kenal.
Namun, ketika berada di lingkungan baru, mereka tampak cemas dan sulit mengekspresikan diri.
Meski terlihat sepele, kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan interaksi sosial anak. Mereka bisa merasa frustrasi karena kesulitan berkomunikasi atau bermain dengan teman sebayanya.
BACA JUGA:Menteri PANRB Pastikan Persiapan Tata Kelola Ekosistem Pendukung MBG
BACA JUGA:Prabowo: Tahun Pertama Pemerintah Fokus Ketahanan Pangan Nasional
Banyak orang tua mungkin mengira perilaku pendiam tersebut hanya karena rasa malu. Padahal, hal itu bisa menjadi tanda bahwa anak mengalami selective mutism.
Mengenal Selective Mutism pada Anak
Dikutip dari Cleveland Clinic, selective mutism merupakan kondisi ketika anak sulit atau tidak bisa berbicara dalam situasi tertentu karena rasa takut dan cemas. Kondisi ini umumnya terjadi pada anak kecil, tetapi bisa juga dialami remaja maupun orang dewasa.
Kondisi ini lebih dari sekadar rasa malu atau canggung. Selective mutism termasuk gangguan kecemasan yang dapat berdampak jangka panjang dan kadang muncul bersamaan dengan gangguan kecemasan lainnya.
BACA JUGA:Kajati Jambi Lantik 11 Pejabat Baru, Tekankan Profesionalisme dan Integritas
BACA JUGA:Seniman Cilik Berkumpul Ikuti Home Concert Ansambel, Wako Alfin: Semangat Berkreasi Sejak Dini
Tanda-tanda Selective Mutism
Beberapa tanda yang biasa muncul pada anak dengan kondisi ini antara lain: