Jaga Ekosistem Gambut di Jambi, DLH Jambi Tekankan Sinergi Multipihak

Jumat 24 Oct 2025 - 18:41 WIB
Reporter : Jailani
Editor : Jennifer Agustia

Di sisi lain, Aswandi, Ketua Pusat Unggulan Hidrologi dan PDAS, menyampaikan sejak tahun 1970 kebijakan pembangunan gambut telah dibahas hingga ke dampak terhadap ekologis. 

“Degradasi dan Kehilangan Gambut UGM (1969) mencatat luas gambut Indonesia sekitar 22 juta hektare dan BRG (2020) melalui SID DED (Sistem Informasi Data dan Dokumen/ Detail Engineering Design Restorasi Gambut) mencatat bahwa sisa ekosistem gambut alami hanya sekitar 12 juta hectare. Artinya, sekitar 10 juta hektare ekosistem gambut telah rusak, berubah menjadi lahan perkebunan sawit, atau pemukiman,” katanya. 

Ia menjelaskan bahwa penyebab utama berkurangnya lahan gambut tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dan bencana alam. 

“Kebijakan drainase besar-besaran tanpa perhitungan hidrologis, konversi untuk sawit dan HTI di tahun 1990, kebakaran hutan yang berulang sejak tahun 1982-1983, tahun 1997- 1998 hingga kegagalan proyek PLG satu juta hektare di Kalimantan Tengah pada tahun 1995 -1997,” tutupnya. (cr01/enn)

 

Kategori :