JAMBIKORAN.COM - Setiap orang tua pasti pernah menghadapi momen ketika anak tiba-tiba tantrum menangis keras, berteriak, atau bahkan mengamuk tanpa alasan jelas.
Situasi ini kerap membuat orang tua kewalahan atau ikut terpancing emosi. Namun, ada pendekatan yang lebih efektif untuk menghadapi tantrum sekaligus memperkuat hubungan dengan anak, yaitu metode CALM.
Metode CALM diperkenalkan oleh terapis keluarga dan penulis buku Connected Parenting, Jennifer Kolari.
CALM adalah singkatan dari Connect, Affect, Listen, dan Mirror, yang bertujuan membangun koneksi emosional agar anak merasa dipahami dan lebih mudah diarahkan.
BACA JUGA:KANTI Polda Jambi : Kuatkan Akses, Nyalakan Tradisi Literasi
1. Connect: Hadir Penuh Saat Anak Emosi
Langkah pertama adalah benar-benar hadir saat anak sedang marah atau sedih. Perhatian penuh, kontak mata, dan gestur tubuh yang terbuka membuat anak merasa didampingi, bukan dihakimi. Saat koneksi emosional tercipta, anak cenderung mulai menenangkan diri.
2. Affect: Tunjukkan Empati dengan Tenang
Cerminkan perasaan anak tanpa berlebihan. Misalnya, jika anak menangis karena keinginannya tidak terpenuhi, tunjukkan ekspresi prihatin namun tetap tenang. Fokus utama adalah memahami emosi anak, bukan membiarkan emosi orang tua menguasai situasi.
BACA JUGA:Cetak Sejarah! 4 Kali Berturut-turut Kota Jambi Raih Juara Umum MTQ Tingkat Provinsi Jambi
BACA JUGA:Bahaya Radiasi bagi Mata Meningkat, Kacamata Anti Radiasi Jadi Pilihan Perlindungan
3. Listen: Dengarkan dari Sudut Pandang Anak
Mendengarkan berarti benar-benar masuk ke dunia emosinya. Hindari kalimat yang terdengar jauh atau menghakimi, dan gunakan kata-kata yang menunjukkan bahwa kamu ada di pihaknya, misalnya: “Iya, kamu lagi asyik main, terus tiba-tiba disuruh berhenti. Kesel banget, ya.” Cara ini membuat anak merasa emosinya valid dan didengarkan.
4. Mirror: Cerminkan Emosi Anak dengan Seimbang