JAMBIKORAN.COM - Rasa cemburu antara kakak dan adik adalah hal wajar dalam tumbuh kembang anak.
Kondisi ini sering muncul ketika salah satu anak merasa perhatian orang tua lebih condong kepada saudara lainnya.
Tantangannya bukan menghilangkan rasa cemburu, tetapi membantu anak mengenali dan menyalurkannya dengan cara yang sehat.
1. Ajarkan Anak Mengungkapkan Perasaan dengan Baik
BACA JUGA:Bupati M Syukur Lepas 2 Guru Berprestasi untuk Berlaga di Tingkat Nasional
BACA JUGA:Pembangunan Sekolah Rakyat di Tebo hingga Kini Belum Dimulai
Banyak anak belum mampu menyampaikan rasa tidak suka tanpa berteriak atau memukul.
Orang tua berperan sebagai pendamping emosi, membantu anak menamai perasaannya, seperti “Kakak kesal karena adik dapat mainan baru, ya?” Dengan pendampingan ini, anak belajar mengekspresikan diri tanpa ledakan emosi.
2. Dengarkan Anak dengan Empati
Alih-alih menenangkan dengan kalimat seperti “Kamu kan kakak yang sabar,” orang tua disarankan memberi ruang bagi anak untuk bercerita.
BACA JUGA:Pemkot Sungai Penuh Terima Bantuan (EWS) Untuk Siaga Bencana
BACA JUGA:Pelatih Persebaya Kecewa Atas Hasil Imbang
Mendengarkan tanpa menghakimi membuat anak merasa didengar dan dihargai, sehingga mereka tak merasa perlu bersikap berlebihan demi mendapat perhatian.
3. Tetap Tenang saat Anak Bereaksi Negatif
Perilaku seperti membentak atau menangis keras sering menjadi bentuk cemburu. Orang tua perlu menunjukkan ketenangan agar anak belajar bahwa emosi dapat dikelola tanpa menyakiti diri sendiri maupun orang lain.