JAMBI - Penerapan kurikulum pembelajaran di Sekolah Luar Biasa (SLB) pada delapan SLB di Kota Jambi, bervariasi. Ada SLB yang masih menggunakan kurikulum 2013, dan ada yang telah menerapkan dua kurikulum, yakni kurikulum 2013 dan kurikulum merdeka secara bertahap.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Suparjo, Pengawas SLB Provinsi Jambi saat dikonfirmasi pada Rabu (17 Januari 2024). Dia mengatakan bahwa di Kota Jambi terdapat delapan Sekolah Luar Biasa (SLB).
“Di Kota Jambi terdapat delapan SLB. Tiga berstatus negeri dan lima lainnya berstatus swasta,” katanya.
Penerapan kurikulum pada masing-masing SLB tersebut masih bervariasi, tergantung pada masing-masing keputusan akhir Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) setiap sekolah.
BACA JUGA:Debat Keempat Pilpres Dipandu Dua Perempuan
BACA JUGA:AHASS Hadirkan Promo Funtastic untuk Konsumen Setia Honda
“Untuk penerapan kurikulum pada masing-masing SLB tersebut, tergantung pada masing-masing keputusan akhir Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) setiap sekolah,” jelasnya.
Suparjo mengatakan, pada dua tahun yang lalu, setiap SLB telah mengisi angket untuk menentukan keputusan akhir terkait implementasi kurikulum merdeka.
“Berdasarkan hasil pengisian angket tersebut, terbentuklah hasil keputusan akhir terkait implementasi kurikulum merdeka masing-masing sekolah,” ungkapnya.
Terdapat tiga tingkatan Implementasi Kurikulum Merdeka. Diantaranya adalah IKM 1 atau mandiri belajar, pada tahap ini, sekolah dipersilahkan masih menggunakan Kurikulum 2013 dan disarankan untuk menerapkan prinsip-prinsip kurikulum merdeka.
BACA JUGA:SAH Getol Bawa Program BKKBN Ke Jambi, Angka Stunting Turun
BACA JUGA:Rumah Warga Rimbo Tengah Terbakar, Diduga Karena Arus Pendek Listrik
IKM 2 atau mandiri berubah, pada tahap ini sekolah sudah harus menerapkan kurikulum secara bertahap, untuk kelas 1,4,7,dan 10.
IKM 3 atau mandiri berbagi, hingga saat ini, belum ada SLB di Kota Jambi yang telah sampai pada tahap ini.
“Jadi, tingkatan Implementasi Kurikulum Merdeka itu ada tiga. Diantaranya adalah IKM 1 atau mandiri belajar, yang artinya sekolah dipersilahkan masih menggunakan Kurikulum 2013 dan disarankan untuk menerapkan prinsip-prinsip kurikulum merdeka,” jelasnya.