Kerinci - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kerinci, Selasa 30 Januari 2024, menggelar simulasi pemungutan dan perhitungan suara Pemilu 2024.
Simulasi pemungutan suara dilaksanakan di ruang aula Hotel Grand Kerinci.
BACA JUGA:Tips Mengatasi Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur
BACA JUGA:3 Cara Cepat Mengatasi Rasa Sakit Pasca Operasi
Ketua KPU Kerinci, Husni, dalam sambutannya menyampaikan bahwa, simulasi pemungutan dan perhitungan suara dalam rangka menindaklanjuti surat KPU Provinsi Jambi mengenai Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara Serta Penggunaan Sirekap tahun 2024.
"Ya, kegiatan ini dalam rangka KPU menindaklanjuti surat KPU Provinsi Jambi mengenai simulasi pemungutan suara, Artinya kita memberikan gambaran umum, apa yang akan terjadi di setiap TPS pada 14 Februari nantinya," ungkapnya.
"Dan juga, kita menyatukan persepsi bersama, inilah gambaran umum yang akan terjadi di setiap TPS," terangnya.
Ia juga mengajak masyarakat, untuk ikut berpartisipasi memilih pada Pileg nantinya.
Sebab, berkaca pada pemilu 2019 lalu, tingkat partisipasi pemilih di angka 76 persen.
"Sehingga dengan adanya acara ini, kita bisa mensosialisasikan kepada masyarakat agar ikut berpartisipasi sehingga tingkat partisipasi pemilih meningkat dari 90 persen nantinya," ungkapnya.
Sementara itu ditambahkan Jatra Permana, Komisioner KPU Kerinci dalam paparannya menyampaikan secara detail, mulai dari persiapan sebelum pemilihan hingga proses pemilihan, penghitungan suara, penginputan melalui sikap hingga tugas PPS dan KPPS pada saat Pileg nantinya.
Dikatakan Jatra bahwa, saat ini proses menuju Pemilu telah berada pada tahap penting dalam proses demokrasi, yaitu simulasi pemungutan dan penghitungan suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Proses ini dilakukan demi mempersiapkan Pemilu 2024 yang sukses dan demokratis,” ujarnya.
Untuk kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan Pemilu, kata Jatra, perlu dilakukan simulasi.
Selain upaya edukasi kepada para pemilih juga mengantisipasi segala permasalahan yang mungkin saja terjadi saat pelaksanaan di lapangan.
“Simulasi ini tentunya untuk menggambarkan kondisi di hari H nanti, di mana simulasi hari ini representasi proses pemungutan suara sesungguhnya dan persiapan untuk menghadapi situasi nyata dan upaya antisipasinya saat Pemilu pada 14 Februari 2024,” pungkasnya.
Sementara itu Pimpinan Bawaslu Kerinci, Chintiya, menyampaikan bahwa, mengajak sama - sama mensukseskan pemilu 2024 nantinya.
"Kami meminta kepada PPS, berdasarkan pengalaman pemilu 2019, tolong perhatikan TPS jangan sampai ada yang berdekatan, karena rawan akan terjadinya permasalahan," ujarnya.
Sementara itu, dari pantauan media ini di lapangan bahwa, proses simulasi dilakukan sangat detail mulai dari proses lokasi tempat duduk para KPPS, kemudian dilanjutkan dengan pengambilan sumpah jabatan KPPS, dilanjutkan dengan penjelasan tata cara pemilihan dilanjutkan dengan pembukaan kotak suara sampai proses perhitungan dan pencatatan hasil rekap.
Semua dilaksanakan sangat detail, sementara petugas KPPS dan simulasi diambil dari perwakilan peserta mulai dari PPK hingga peserta simulasi.
Dari simulasi yang muncul ada komplain dari warga untuk menggunakan hak suara nya di tempat tugas pada saat hari H, maka tujuh hari sebelum hari H surat pindah milih dari TPS asal ke TPS tujuan.
"Jika lewat dari tujuh hari maka tidak bisa menggunakan hak pilih di tempat tugas,” terangnya. (sap/zen)