"Current account deficit (defisit transaksi berjalan) kita juga surplus di 0,16 persen. Saya kira angka-angka seperti itu yang harusnya kita optimis terhadap ekonomi Indonesia di tahun 2024," ucap dia.
Kendati begitu, Jokowi mengingatkan agar semua pihak tetap hati-hati dan waspada. Pasalnya, kondisi ekonomi global berubah sangat cepat di samping disrupsi teknologi yang makin masif.
Kepala Negara menyampaikan, Indonesia harus belajar dari krisis-krisis sebelumnya termasuk krisis moneter tahun 1998.
"Tahun 2018 dan 2023 kita lihat tiba-tiba kemarin jatuhnya Silicon Valley Bank, ini juga mengharuskan kita semuanya hati-hati dalam kita menjaga industri keuangan kita, ekonomi kita," jelas Jokowi. (*)
Kategori :