Kaca Spion

Rabu 21 Feb 2024 - 22:02 WIB
Reporter : Dahlan Iskan
Editor : Dahlan Iskan

DUA ratus jenderal itu banyak sekali. Berbobot sekali. Apalagi banyak yang bintang empat. Sudah dua hari mereka sepakat: Presiden Jokowi harus mengundurkan diri. Kalau tidak, harus dilengserkan.


Tapi sikap yang begitu keras ternyata tidak bergema. Tidak jadi isu nasional yang menggelinding membesar. Medsos juga tidak memviralkannya. Sepi. Aneh.


Para jenderal itu tergabung dalam Forum Komunikasi Purnawirawan TNI-Polri untuk Perubahan dan Persatuan. Disingkat FKP3.


Ketuanya Jenderal Sutiyoso. Dipanggil Bang Yos. Ia gubernur Jakarta dua periode. Pernah menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN).


Sudah sering ada seruan Presiden Jokowi mundur. Tapi ini kan para jenderal. Mestinya punya nilai tekanan yang lebih kuat. Nyatanya tidak.


Mungkin karena mereka partisan. Bang Yos adalah penasihat Partai Nasdem. Forum itu sendiri memang sengaja dibentuk untuk mendukung Capres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.


Pernyataan keras itu hasil pembahasan mereka di Museum Bang Yos yang luas. Di Jalan Kalimanggis, masuk bilangan Bekasi. Di video pertemuan itu terlihat ada lambang Nasdem di salah satu dindingnya.


Yang membacakan pernyataan itu juga jenderal bintang empat: Jenderal Fachrul Razi.


Ini sangat menarik. Selama ini saya tahu Jenderal Fachrul Razi sangat dekat dengan Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan.


Saya sering berada dalam satu pertemuan kecil yang ketika ada LBP ada pula Razi. Dulu.


Razi adalah komisaris utama salah satu perusahaan milik LBP.


Kini mereka berbeda jalan. Berarti belum lama.


Di Pemilu 2019 Jenderal Razi masih jadi ketua salah satu tim kampanye Jokowi. Berhasil.


Jokowi menang telak.


Razi pun dilantik menjadi menteri agama. Ia mengikuti jejak Tarmizi Taher dan Alamsyah Ratu Perwiranegara.

Kategori :

Terkait

Senin 25 Nov 2024 - 20:40 WIB

Mampir Guyon

Minggu 24 Nov 2024 - 21:04 WIB

Wanita Global

Kamis 21 Nov 2024 - 18:12 WIB

Kokkang Ibunda

Rabu 20 Nov 2024 - 19:39 WIB

Bergodo Kebogiro

Selasa 19 Nov 2024 - 17:43 WIB

Critical Parah