3. Bantu anak Anda menjadi panutan yang positif
Ada tiga pihak yang melakukan intimidasi: korban, pelaku, dan orang sekitar.
Sekalipun anak-anak bukan korban memikirkan, mereka dapat mencegah berpikir dengan tindakan inklusif, menghormati, dan baik terhadap teman sebayanya.
Jika mereka menyaksikan, mereka dapat membela korban, menawarkan dukungan, dan/atau menilai perilaku tertentu.
4.Membantu membangun rasa percaya diri anak Anda
BACA JUGA:Viral Anak Vincent Rompies Terlibat Bully Siswa Anak SMA, Korban Hingga Alami Luka-luka
BACA JUGA:Mitos atau Fakta Main PS Bisa Bikin Bodoh Anak
Dorong anak Anda untuk mendaftar di kelas atau mengikuti aktivitas yang mereka sukai di komunitas Anda.
Ini juga akan membantu membangun kepercayaan diri serta sekelompok teman yang memiliki minat yang sama.
5. Menjadi panutan
Tunjukkan pada anak Anda bagaimana memperlakukan anak-anak lain dan orang dewasa dengan baik dan hormat dengan melakukan hal yang sama kepada orang-orang di sekitar Anda, termasuk bersuara ketika orang lain dianiaya.
Anak-anak memandang orang tua mereka sebagai teladan dalam berperilaku, termasuk apa yang harus diposting secara online.
6. Jadilah bagian dari pengalaman online mereka
BACA JUGA:Cara Membiasakan Anak Suka Makan Sayur dan Buah
BACA JUGA:Ciri-Ciri Kanker Hati pada Anak
Biasakan diri Anda dengan platform yang digunakan anak Anda, jelaskan kepada anak Anda bagaimana dunia online dan dunia offline terhubung, dan peringatkan mereka tentang berbagai risiko yang akan mereka hadapi saat online.(*)