Pada rapat PBB utusan Palestina menekankan tentang kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan mengatakan "Israel membuat rakyat kami kelaparan".
Pada saat debat mengenai veto AS terhadap resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengenai krisis Gaza, Mansour mengatakan bahwaq metode perang yang digunakan oleh Israel membuat rakyat mereka kelaparan.
“Israel telah menyebabkan kematian terhadap 2,3 juta warga Palestina dalam berbagai bentuk; pengeboman tanpa pandang bulu, eksekusi, penyakit, dehidrasi, dan kelaparan," ujarnya.
"Kelaparan bukanlah konsekuensi yang disayangkan dari perang. Ini adalah salah satu metode perang yang digunakan oleh Israel. Israel membuat rakyat kami kelaparan,” tambahnya.
BACA JUGA:Francesco Bagnaia Tetap Bersama Ducati Corse Hingga 2026
BACA JUGA:Arsenal Bantai Sheffield United 6-0
Mansour menekankan bahwa "Israel telah melakukan kekejaman terhadap rakyat Palestina, tak terkendali dan tanpa ampun."
Dia menyebut DK PBB "telah berulang kali dicegah untuk menyerukan gencatan senjata untuk mengakhiri kekejaman (di Gaza)."
Mansour mendesak negara-negara anggota PBB untuk menyerukan gencatan senjata, dan mengatakan bahwa "para pemimpin Israel berbicara secara terbuka mengenai kejahatan yang mereka lakukan dan akan mereka lakukan....Perdana Menteri Israel menyombongkan diri tidak mematuhi keputusan mahkamah internasional atau resolusi PBB dan telah menggagalkan upaya perdamaian."
"Kekejaman ini hanya dapat dihentikan dengan mengakhiri kekebalan Israel. Ini waktunya kekebalan Israel diakhiri dan kita harus memasuki era baru pertanggungjawaban dan sanksi," ujar dia.
BACA JUGA:Inter Milan Semakin Kuasai Puncak Klasemen Liga Italia Setelah Tundukkan Genoa 2-1
BACA JUGA:Hari Ini, Pemkot Jambi Dijadwalkan Raih Piala Adipura
Sambil memuji mereka yang “menolak perdagangan dengan permukiman,” Mansour lebih lanjut mendesak “seluruh perusahaan permukiman dan pemukim” agar diberi sanksi.
"Jangan biarkan satupun dari mereka mendapatkan visa untuk mengunjungi negara-negara kalian. Bersikaplah dengan cara berbeda,” katanya, seraya menambahkan bahwa “kengerian hari ini dimungkinkan oleh kegagalan kemarin.”
Israel melakukan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sebagai balasan atas serangan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober 2023, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.