MUARABUNGO - Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Jujuhan belakangan ini telah memperparah kondisi longsor di jalan lintas Sumatera, khususnya di kilometer 54.
Berdasarkan pantauan Jambi Independent di lapangan, longsor ini terjadi Kamis 7 Maret 2024 dini hari dan menyebabkan, retakan badan jalan yang semakin meluas.
BACA JUGA:Tertawa Bisa Bikin Mental Lebih Sehat
BACA JUGA:Tips Mengajarkan Anak Puasa Ramadan
Dua unit alat berat sedang berjuang keras untuk melakukan pelebaran jalan darurat sebagai upaya darurat mengingat jalan darurat yang sudah ada pun kini terancam kelongsoran.
Akses transportasi pun dilakukan dengan sistem buka tutup demi menghindari kemacetan di badan jalan darurat, mengingat tanah masih dalam kondisi labil yang dapat menyebabkan longsoran baru.
Yusril, tim pengawas dari PUPR Provinsi Jambi, menyatakan bahwa, pihaknya telah membuat tanggul untuk mencegah air masuk ke dalam longsoran dan memesan terpal untuk menutup longsoran tersebut.
“Pelebaran badan jalan darurat menjadi langkah selanjutnya karena longsoran terus bertambah, ditambah lagi dengan kondisi tanah yang semakin lembek akibat air hujan,” kata dia.
Kepada pengguna jalan, Yusril berpesan agar tidak menimbulkan kepadatan arus kendaraan di badan jalan darurat guna menjaga kestabilan jalan yang masih lembek.
Ia juga menambahkan harapannya, agar pada arus mudik Lebaran nanti tidak terjadi lagi longsor, meskipun jika cuaca terus hujan.
“Kemungkinan penambahan longsoran di badan jalan darurat masih terbuka lebar,” sebutnya.
Saat ini, sistem buka tutup akses transportasi diterapkan oleh masyarakat setempat sebagai upaya kolaboratif untuk menghadapi kondisi darurat ini.
Dengan situasi yang masih rapuh, diharapkan kerja sama dari semua pihak serta langkah-langkah pencegahan yang lebih proaktif dapat membantu mengatasi dampak longsor ini demi keamanan dan kelancaran transportasi di wilayah tersebut. (Mai/zen)