JAMBI - Semakin bertambahnya pengetahuan seseorang, tidak semua orang mampu mendedikasikan kekayaan pengetahuan tersebut untuk kepentingan orang lain, terutama mereka yang membutuhkan.
Faujiah Abdyni, seorang perempuan dengan latar belakang pendidikan kesehatan masyarakat, memilih berbeda. Ia dengan penuh dedikasi ingin membantu teman-teman tuli.
Sejak tahun 2017, yang akrab disapa Oji ini merintis perjalanannya dalam memahami dan menggunakan Bahasa Isyarat. Setelah menyelesaikan pembelajarannya, ia terlibat dalam berbagai kegiatan bersama teman-teman tuli.
Oji tidak hanya membatasi dedikasinya dalam pemahaman kesehatan kepada teman-teman tidak tuli, tetapi juga memikirkan kebutuhan informasi yang sama pentingnya bagi teman-teman tuli.
BACA JUGA:Bersyukur Lolos Meski Bermain Buruk
BACA JUGA:Puas Dengan Penampilan AS Roma
Menurutnya, kesehatan bukan hanya masalah fisik, tetapi juga mencakup pengetahuan, pemikiran, kemandirian, dan aspek-aspek lainnya.
"Sehat itu bisa pengetahuannya, pemikirannya, kemandirian, ekonominya, dan sehat dari berbagai hal," ungkapnya.
Oji melihat kebutuhan untuk memberikan berbagai sudut pandang dan informasi kepada teman-teman tuli.
Terutama pada masa-masa penting seperti tahun politik, dari kampanye hingga berakhirnya Pemilu, menjadi fokus utama Oji.
BACA JUGA:Tidak Peduli dengan Hasil Liverpool vs Man City
BACA JUGA:Keseimbangan Elemen Menurut Feng Shui Pernikahan
Tantangan yang dihadapi oleh teman tuli dalam mendapatkan informasi terutama terkait dengan calon legislatif (Caleg) menjadi perhatian khusus bagi Oji.
Ia menyadari bahwa informasi tentang presiden lebih mudah diperoleh oleh teman tuli melalui televisi nasional yang menyediakan juru bahasa isyarat.
Namun, di tingkat daerah, kampanye dengan juru bahasa isyarat masih sangat kurang.