PADANG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) menyatakan sedikitnya sepuluh orang tertimbun longsor yang dipicu tingginya curah hujan di Langgai, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan.
Kepala BPBD Pesisir Selatan Doni Gusrizal dihubungi dari Padang, Jumat,8 Maret 2024 membenarkan hal tersebut.
BACA JUGA:Cara Mengusir Lalat dengan Bahan Alami
BACA JUGA:SUSAH PAYAH UNTUK MENANG
"Setelah mendapatkan informasi dari warga, kita langsung menurunkan tim pencarian gabungan ke lokasi," katanya.
Ia menyebut dari 10 korban yang tertimbun longsor itu, satu orang sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. "Satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Identitas korban masih diidentifikasi. Sementara sembilan orang lainnya masih dalam pencarian," ujarnya.
Doni menjelaskan penurunan tim pencarian ke lokasi terkendala akses, sebab jalan menuju titik longsor masih direndam banjir.
"Kami sudah menginformasikan pada Kantor SAR Padang. Kemudian, ke Dinas Pekerjaan Umum untuk membantu peralatan dalam pencarian," katanya.
Banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan terjadi akibat hujan ekstrem sejak Kamis, 7 Maret 2024. BPBD Pesisir Selatan mencatat banjir dan longsor juga melanda beberapa kecamatan lainnya di daerah itu.
Banjir mengakibatkan akses jalan putus dan fasilitas umum rusak. Ratusan hektare lahan pertanian warga juga terendam. Doni merincikan di Kecamatan IV Jurai, banjir merendam puluhan rumah warga, satu unit jembatan gantung putus dibawa arus di Koto Rawang. Di Kecamatan Batang Kapas 200 unit rumah terendam.
"Kecamatan Koto XI Tarusan puluhan rumah terendam banjir. Akses jalan nasional Padang-Painan tidak bisa dilewati, karena debit air sudah tinggi di jalan. Sementara di Kecamatan Lengayang rumah warga terendam banjir dan longsor juga terjadi di Bukit Pulai Kecamatan Batang Kapas," ujarnya.
Jumlah kerusakan rumah warga dan fasilitas umum masih didata, termasuk warga terdampak. Saat ini Dinas Sosial Pesisir Selatan telah mendirikan dapur umum untuk membantu kebutuhan makan dan minum korban. (*)