Tak Usah Panik, Ikuti Anjuran Dokter saat Anak Kena DBD

Ilustrasi dbd-jambi independent-Jambi Independent

JAMBIKORAN.COM - Ketika anak terkena demam berdarah (DBD) orang tua pasti ikut cemas.

DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus demam berdarah dan disebarkan melalui nyamuk Aedes aegypti.

Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Ditia Gilang SpA, dosen Fakultas Kedokteran IPB University sekaligus dokter spesialis anak, terdapat tiga tingkat keparahan infeksi demam berdarah yang bisa menyerang anak-anak yaitu demam berdarah, demam berdarah dengue, dan dengue shock syndrome (DSS).

dr Ditia Gilang menjelaskan, ketiga tingkat keperahan infeksi demam berdarah tersebut memiliki perbedaan. 

BACA JUGA:Apakah Fogging Efektif Basmi Nyamuk DBD? Begini Kata Kemenkes

BACA JUGA:Angka DBD Meningkat di Pasir Panjang

"infeksi demam berdarah biasanya ditandai dengan demam tinggi, nyeri otot dan sendi, mual, serta muntah" jelasnya.

“Perbedaan antara demam berdarah dan demam berdarah dengue (DBD) adalah pada demam berdarah tidak terjadi kebocoran plasma dan biasanya trombosit masih diatas 100.000/uL,” ujarnya

Gejala DBD

Dia menambahkan bahwa gejala demam berdarah dengue mencakup semua gejala demam berdarah, dengan tambahan kebocoran plasma darah dan gangguan metabolisme pada organ tubuh.

Pada kasus kebocoran plasma darah yang parah dan tidak ditangani dengan tepat, risiko kematian akan meningkat.

BACA JUGA:Kasus DBD di Indonesia Meningkat, Berikut Rincian Tiap Kabupaten Kota

BACA JUGA:Hati-Hati! Ratusan Orang Meninggal Akibat DBD

Kondisi tersebut biasanya dikenal sebagai sindrom syok dengue.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan