Waspada! Ini 7 Penyebab Serangan Jantung

Reporter: Aditiya |

Editor: Rizal Zebua |

Kamis , 23 May 2024 - 21:57

Ilustrasi terkena penyakit jantung-Aditiya-

Diabetes, terutama jika tidak terkontrol, dapat merusak pembuluh darah dan mempercepat pembentukan plak aterosklerosis.

Obesitas juga meningkatkan risiko karena menyebabkan peradangan sistemik, ketidakseimbangan hormon, dan peningkatan kadar lemak dalam darah.

6. Kejang arteri koroner

Kejang arteri koroner terjadi ketika arteri yang sebelumnya tidak tersumbat mengalami kontraksi yang menyebabkan penyempitan atau bahkan penutupan sementara aliran darah ke jantung.

Hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor, seperti stres emosional yang tinggi, penggunaan obat-obatan tertentu, atau kondisi medis tertentu. Kejang ini dapat menyebabkan angina atau bahkan serangan jantung jika tidak segera ditangani.

7. Stres dan kesehatan mental

Stres kronis dan masalah kesehatan mental, seperti depresi dapat memengaruhi kesehatan jantung seseorang secara negatif.

Stres dapat meningkatkan tekanan darah, meningkatkan kadar hormon stres dalam tubuh, dan memengaruhi perilaku gaya hidup seperti pola makan dan aktivitas fisik.

Depresi juga terkait dengan perubahan biologis dan perilaku yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.(*)

waspada! ini 7 penyebab serangan jantung                             jambikoran.com - serangan jantung adalah salah satu kondisi yang amat serius dan mengancam nyawa.
serangan jantung terjadi ketika aliran darah menuju otot jantung mendadak mengalami hambatan.
tak jarang, serangan jantung bisa berujung pada kematian.
dikutip dari cleaveland cllinic, berikut 7 penyebab serangan jantung :
1. penyakit arteri koroner
penyakit arteri koroner terjadi ketika arteri koroner yang mengalirkan darah ke jantung mengalami penyempitan atau tersumbat oleh plak aterosklerosis.
baca juga:7 tips menjaga kesehatan jantung, salah satunya olahraga teratur
baca juga:ini dia 5 manfaat timun bagi kesehatan, bagus untuk penderita sakit jantung
plak ini terbentuk dari penumpukan lemak, kolesterol, kalsium, dan zat lainnya dalam dinding arteri.
seiring waktu, plak ini dapat menyebabkan pembuluh darah jantung menjadi sempit atau bahkan tersumbat sepenuhnya, mengurangi pasokan darah dan oksigen ke jantung.
ketika pasokan darah terganggu secara signifikan, dapat terjadi serangan jantung.
2. riwayat keluarga dan faktor genetik
faktor genetik memainkan peran penting dalam menentukan risiko seseorang terkena serangan jantung.
jika ada riwayat keluarga dengan riwayat penyakit jantung atau serangan jantung pada usia muda, risiko seseorang untuk mengalami kondisi serupa meningkat.
gen-gen tertentu dapat memengaruhi kadar kolesterol dalam darah atau kecenderungan pembentukan plak aterosklerosis.
baca juga:buah terbaik untuk menjaga jantung sehat 
baca juga:keluarga ungkap penyebab donny kesuma kena serangan jantung
3. usia
risiko serangan jantung meningkat seiring bertambahnya usia. pada umumnya, pria berusia 45 tahun ke atas dan wanita berusia 55 tahun ke atas lebih rentan terhadap serangan jantung.
kondisi ini disebabkan oleh penumpukan faktor risiko, seperti peningkatan lemak dalam darah, pengerasan arteri, dan penurunan elastisitas pembuluh darah seiring bertambahnya usia.
4. gaya hidup tidak sehat
gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, makanan tinggi lemak jenuh, garam, dan gula, serta kurangnya aktivitas fisik dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
merokok khususnya sangat merugikan karena dapat merusak dinding arteri, meningkatkan kadar kolesterol jahat (ldl), dan menurunkan kadar kolesterol baik (hdl).
pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik juga berkontribusi pada obesitas, tekanan darah tinggi, dan diabetes, yang semuanya meningkatkan risiko serangan jantung.
baca juga:minuman berperasa buatan tingkatkan risiko detak jantung tidak teratur, begini penjelasannya
baca juga:simak! batas ideal lingkar perut agar terhindar dari diabetes dan jantung
5. penyakit lain
beberapa kondisi kesehatan, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, dan obesitas dapat memberikan beban tambahan pada jantung.
tekanan darah tinggi meningkatkan beban kerja jantung dengan memaksa jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah.
diabetes, terutama jika tidak terkontrol, dapat merusak pembuluh darah dan mempercepat pembentukan plak aterosklerosis.
obesitas juga meningkatkan risiko karena menyebabkan peradangan sistemik, ketidakseimbangan hormon, dan peningkatan kadar lemak dalam darah.
baca juga:penelitian : pasien gagal ginjal memiliki risiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke
baca juga:tak selalu kolesterol, ternyata udang vaname justru sehat untuk jantung dan tulang
6. kejang arteri koroner
kejang arteri koroner terjadi ketika arteri yang sebelumnya tidak tersumbat mengalami kontraksi yang menyebabkan penyempitan atau bahkan penutupan sementara aliran darah ke jantung. 
hal ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor, seperti stres emosional yang tinggi, penggunaan obat-obatan tertentu, atau kondisi medis tertentu. kejang ini dapat menyebabkan angina atau bahkan serangan jantung jika tidak segera ditangani.
7. stres dan kesehatan mental
stres kronis dan masalah kesehatan mental, seperti depresi dapat memengaruhi kesehatan jantung seseorang secara negatif.
stres dapat meningkatkan tekanan darah, meningkatkan kadar hormon stres dalam tubuh, dan memengaruhi perilaku gaya hidup seperti pola makan dan aktivitas fisik.
depresi juga terkait dengan perubahan biologis dan perilaku yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Jambi Independent 06 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan