Bayar Mahal, Tak Sesuai Ekspetasi, Bimtek Siskeudes Sungai Penuh Disorot

DISOROT: Suasana Bimtek Siskeudes yang diikuti kades di Sungai Penuh di sorot.-SAPRIAL/JAMBI INDEPENDENT -Jambi Independent

Namun, kepala desa diminta untuk mendampingi.

“Fasilitas yang kami terima adalah satu tas masing-masing peserta, kemudian kades mendapat satu baju seragam, sedangkan yang lain tidak dapat,” beber sumber Jambi Independent.

BACA JUGA:Al Haris Resmikan 4 Ruang Belajar SMKN 15 Merangin, Kembangkan Role Model SMK Peternakan

BACA JUGA:3 CJH Asal Tanjabbar Batal Berangkat 394 Lainnya Berangkat 2 Kloter

“Selain itu peserta dapat hotel penginapan satu kamar dua orang. Namun hotel yang disiapkan kami nilai sangat tidak sesuai harapan, jika dibandingkan dengan anggaran yang kami bayar ke pihak pelaksana,” jelasnya.

Kegiatan pelaksanaan Bimtek penganggaran, pengelolaan penatausahaan pertanggungjawaban keuangan desa dengan aplikasi sistem keuangan desa (Sikeudes) versi 2.0.6 dilaksanakan oleh Pemdes Sungai Penuh bekerja sama dengan pihak ketiga.

Sumber media ini menambahkan, semua kepala desa diwajibkan hadir di acara tersebut.

“Kegiatan ini kalau bagi Kepala desa sama sekali tidak ada manfaatnya, hanya sekedar menghabiskan dana saja dan menguntungkan pihak pelaksana, karena besarnya dana dengan manfaat yang didapat sangat tidak seimbang, tapi kami kades tidak bisa menolak,” jelas sumber lainnya, yang merupakan kades dan peserta pada Bimtek tersebut.

BACA JUGA:Dwike: Sudah Berjalan Normal

BACA JUGA:Erwandi: Semoga Jadi Spirit Budayakan Olahraga di Tengah Masyarakat

Sementara informasi lainya, kegiatan Bimtek tersebut, tiap desa bisa menghabiskan hingga puluhan juta. Total di Sungai Penuh, terdapat 65 desa. Sehingga total terdapat 195 peserta yang ikut pada kegiatan tersebut.

Memang, anggaran pelaksanaan diambil dari ADD, dan sudah tercantum di dalam Perwako Sungai Penuh. Jika ditotalkan, anggaran untuk mengikuti kegiatan tersebut, keseluruhan bisa mencapai Rp1.950.0000.000. 

Terpisah, anggota Komisi I DPRD Kota Sungai Penuh, Azhar dikonfirmasi soal adanya kegiatan tersebut, mengatakan bahwa, untuk Bimtek memang dibolehkan.

Tapi kalau ada persoalan besarnya anggaran, dan fasilitas yang tidak sesuai dan dikeluhkan kepala desa ia mengaku belum tahu.

BACA JUGA:Jadi Peluang Ekonomi Bagi Pelaku UMKM

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan