Bupati M. Syukur: Kerinci Punya Arabika, Merangin Punya Robusta

Dalam kunjungannya menghadiri peringatan HUT Kabupaten Kerinci, Bupati Merangin M. Syukur bersama sang istri, Lavita Syukur, menikmati secangkir kopi di tengah kebun kopi Desa Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci.-ist/kominfo merangin-

MERANGIN – Dalam kunjungannya menghadiri peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Sungai Penuh dan Kabupaten Kerinci, Bupati Merangin M. Syukur bersama sang istri, Lavita Syukur, menyempatkan waktu menikmati secangkir kopi di tengah kebun kopi Desa Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci.

Di lokasi tersebut berdiri Horti Tani (HT) Coffee, sebuah kedai yang menyajikan beragam varian kopi seperti V60, Cold Brew, French Press, Moka Pot, Espresso, Sanger, Javanes, latte art, hingga es kopi susu (S Ko S).

Bupati M. Syukur bahkan memesan sekaligus meracik sendiri kopi Americano kesukaannya. Ia juga berbincang hangat dengan Muklis, pemilik Horti Tani Coffee, yang menjelaskan secara rinci karakter dan cara penyajian berbagai varian kopi.

Menurut Muklis, Horti Tani Coffee mulai dibangun pada 2019, setelah dirinya beralih dari petani sayur menjadi petani kopi sejak 2016. Ia menuturkan bahwa nama “Horti Tani” diambil dari kelompok tani yang ia dirikan.

BACA JUGA:Bupati Kerinci Dorong Promosi Wisata Lewat Kolaborasi Antar Daerah

BACA JUGA:Pakar Parenting: Peran Tante Sangat Penting bagi Kesehatan Mental Anak Perempuan

“Awalnya kami petani sayur, lalu beralih menanam kopi. Nama Horti Tani berasal dari kelompok tani kami, dan akhirnya saya gunakan juga untuk nama kafe ini,” ujar Muklis.

Kini, Horti Tani bukan hanya tempat ngopi, tetapi juga menjadi sentra ekspor kopi Arabika Kerinci. Setiap bulan, kelompok tani ini mengirim sekitar 10 ton kopi ke Jepang, dan telah memasok hingga 300 ton kopi ke Starbucks Amerika Serikat. Produk mereka juga telah menembus pasar Eropa, termasuk Norwegia dan Finlandia.

Muklis menambahkan, Horti Tani bekerja sama dengan PT ALKO, yang membantu memberikan edukasi kepada petani serta memastikan harga jual kopi sesuai nilai pasar global.

“Dari kerja sama ini, kami bisa mengetahui harga kopi secara real time, sehingga petani bisa menjual dengan harga yang adil,” jelasnya.

BACA JUGA:Ciri-Ciri Stres pada Balita yang Sering Tidak Disadari Orang Tua

BACA JUGA:Kapan Bayi Boleh Makan Yogurt? Ini Aturan Aman dan Jenis yang Disarankan

Bupati M. Syukur mengaku terinspirasi dengan semangat petani Kerinci yang berhasil mengangkat kopi lokal ke level internasional. Ia menilai pengalaman tersebut dapat menjadi contoh pengembangan sektor kopi di Merangin.

“Ini luar biasa dan bisa diterapkan di Merangin. Di Kerinci ada Arabika, di Merangin ada Robusta. Kerinci oke punya, Merangin luar biasa,” ujarnya disambut tawa hangat para hadirin. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan