Krisis Pangan Melanda Afghanistan, Ribuan Keluarga Berjuang Melawan Kelaparan
Anak-anak berkerumun di samping mobil yang berisi bantuan makanan di Distrik Borka, Provinsi Baghlan, Afghanistan utara, pada 12 Mei 2024.--Antaranews.com
JAMBIKORAN.COM - Menurut sebuah organisasi yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sekitar 27 persen warga Afghanistan masih mengalami krisis atau kedaruratan pangan.
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) mengatakan bahwa mereka telah mendistribusikan gandum kepada sedikitnya 9 juta warga Afghanistan sejak tahun ini.
Rumah tangga di Afghanistan pada umumnya besar dengan jumlah bayi baru lahir yang terus bertambah.
BACA JUGA:Anak-anak Sudan Hidup dalam Ketakutan dan Kehilangan Pendidikan Akibat Konflik Sipil
BACA JUGA:Israel Tegaskan Perang di Gaza Tak Akan Berhenti Meski Sandera Dibebaskan
Media lokal Tolonews pada Selasa, 28 Mei melaporkan bahwa seorang penduduk bernama Mohammad Sadiq (56) di Provinsi Uruzgan, Afganistan selatan, mengaku frustrasi atas ketidakmampuannya untuk memberi makan keluarganya yang beranggotakan 57 orang, termasuk 52 anak, dengan layak.
Laporan mengenai poligami dan ayah yang memiliki puluhan anak muncul di tengah kemiskinan ekstrem di Afghanistan, sementara lembaga bantuan Save the Children pada Senin, 27 Mei menyebutkan bahwa sekitar 3 dari 10 anak di Afghanistan diperkirakan akan mengalami krisis kelaparan tahun ini menyusul bencana banjir, kekeringan, serta kembalinya warga Afghanistan dari Pakistan dan Iran.(*)