Israel Tegaskan Perang di Gaza Tak Akan Berhenti Meski Sandera Dibebaskan

Anak-anak terlihat di antara reruntuhan setelah serangan udara Israel di kota Deir el-Balah di Jalur Gaza tengah, Selasa, 2 April 2024..--antaranews.com

JAMBIKORAN.COM - Penasehat Keamanan Nasional Tzachi Hanegbi mengatakan bahwa pemerintah Israel tidak akan menghentikan perang di Gaza bahkan jika Hamas membebaskan seluruh sandera yang ditawan pada 7 Oktober tahun lalu.

Pernyataan Hanegbi muncul dalam pertemuan dengan keluarga sandera Israel.

 Dia mengatakan bahwa perjanjian "tahap satu" untuk pembebasan para sandera, diklasifikasikan berdasarkan alasan kemanusiaan, dan dapat segera dicapai, menurut lembaga penyiaran Channel 12 dan harian Times of Israel.

Namun, Hanegbi dilaporkan mengatakan kepada keluarga sandera bahwa "Pemerintahan ini tidak akan mengambil keputusan untuk menghentikan perang sebagai imbalan pembebasan sandera."

BACA JUGA:Garin Nugroho Hadirkan ''Samsara'': Film Bisu Hitam Putih dengan Musik Live

BACA JUGA:Presiden Jokowi Teken Aturan Baru, Izinkan Ormas Keagamaan Kelola Tambang Batu Bara

Dia juga dilaporkan mengetahui kurangnya rencana alternatif jika para sandera tidak dikembalikan dalam jangka waktu yang ditentukan.

"Jika sandera belum dibebaskan dalam beberapa minggu atau bulan, kami tidak punya rencana lain. Kami akan terus bertempur di Gaza dan di utara, dan baru pada saat itu kami akan meninjau kembali, "kata Hanegbi.

Sebelumnya Hamas telah menerima usulan gencatan senjata yang disusun Mesir dan Qatar, namun Israel menolak usulan tersebut dan memutuskan melancarkan serangan darat di kota selatan Rafah.

Israel mengupayakan gencatan senjata sementara sambil mempertahankan kehadiran militernya di Gaza, sementara Hamas bersikeras mengakhiri perang, penarikan pasukan Israel, mengizinkan pengungsi Palestina untuk kembali ke wilayah mereka.

BACA JUGA:Jokowi Kenakan Baju Adat Teluk Belanga Saat Pimpin Upacara Hari Lahir Pancasila

BACA JUGA:Presiden Joko Widodo Minta Masyarakat Terapkan Nilai-nilai Pancasila Dalam Keseharian

Juga mengizinkan  mendatangkan bantuan kemanusiaan yang cukup sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan.

Faksi-faksi Palestina, termasuk Hamas dan Jihad Islam, telah menangkap sekitar 239 orang, menurut perkiraan media Israel, saat serangan mendadak yang diluncurkan ke situs militer dan permukiman yang berdekatan dengan Gaza pada 7 Oktober 2023.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan