Aktivis HMI Terlibat dalam Aksi Dorong dengan Polisi Mengenai Kebijakan Tapera

SALING DORONG: aksi salsing dorong antara kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jambi dan polisi saat melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Provinsi Jambi. -Slamet Putra Dwi Haryanto-

JAMBI, JAMBIKORAN.COM – Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jambi melakukan aksi unjuk rasa di kantor DPRD Provinsi Jambi. 

Sebelum menuju kantor DPRD Provinsi Jambi, peserta aksi memulai orasi di simpang BI Telanaipura dengan diikuti aksi membakar ban yang selanjutnya bergerak menuju halaman Gedung DPRD Provinsi Jambi.

Setelah berada di halaman Gedung DPRD Provinsi para pengunjuk rasa mulai berorasi menyampaikan aspirasi dan berharap ada anggota DPRD yang menemui mereka.

Namun setelah beberapa orasi tidak ada anggota DPRD yang menemui para mahasiswa yang menyebabkan mahasiswa ingin menerobos masuk ke Gedung DPRD untuk melakukan sidang rakyat.

Saat ingin memasuki kantor DPRD suasana unjuk rasa sempat tegang dan ricuh karena pengunjuk rasa mencoba masuk ke gedung DPRD dihadang oleh pihak kepolisian yang menimbulkan aksi dorong dorongan antara kedua belah pihak.

Akibatnya, ada mahasiswa dan anggota kepolisian terjatuh saat mencegah mahasiswa memaksa masuk kedalam, Tak lama setelah itu suasana dapat dikendalikan oleh korlap.

BACA JUGA:Ternyata Zodiak Ini Lebih Pilih Jomblo Daripada Pacaran Loh, Cek Alasan Nya

BACA JUGA:Zodiak yang suka berhutang demi gaya hidup mewah

Aksi unjuk rasa ini diikuti kurang lebih 100 kader HMI cabang jambi yang mana Aksi unjuk rasa ini merupakan wujud tanggapan dari problematika kerakyatan yang terjadi di negara kesatuan republik Indonesia 

Bayu Anugerah, Ketua Badko HMI Cabang Jambi saat diwawancarai mengatakan bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan hari ini merupakan aksi seluruh Indonesia bagi himpunan mahasiswa islam yang mana HMI menyoroti permasalahan-permasalahan bagi Indonesia tidak hanya permasalahan bagi pemerintah namun juga bagi legislatifnya

“Kita menyebut ini adalah Tapera yang kepanjangannya adalah Tiga Penderitaan Rakyat,” sebutnya. 

Tiga penderitaan rakyat ini, yang pertama adalah stop kriminalisasi aktivis karena aktivis menyuarakan hak-hak rakyat. 

BACA JUGA:Max Verstappen Raih Hattrick Kemenangan di F1 GP Kanada, Ungguli Lando Norris

BACA JUGA:Kemenpora Beri Beasiswa kepada Atlet Pelajar Juara di ASEAN Schools Games 2024

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan