Sukarelawan Memainkan Musik sebagai Penghibur di Tengah Penderitaan Gaza

Rahaf Naser, seorang pelajar Palestina berusia 19 tahun, bermain gitar untuk anak-anak di sebuah bangunan yang hancur di kota Deir al-Balah di tengah Jalur Gaza, pada 5 Juni 2024.--Antaranews.com

JAMBIKORAN.COM - Seorang pelajar Palestina bernama Rahaf Naser (19) berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain setiap hari hanya untuk memainkan gitar dan menyanyikan lagu-lagu di Kota Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah.

Hal tersebut dilakukannya demi menghibur sesama warga kota tempat dia tinggal yang dihantui oleh serangan Israel yang tak kunjung usai.

"Saya dulu biasanya bermain piano dan gitar dan menyanyikan lagu-lagu tentang cinta, harapan, dan kebahagiaan. Kini, saya bernyanyi untuk negara saya yang sedang dilanda perang," kata Naser.

Segalanya telah berubah pascakonflik mematikan antara Israel dan Hamas, katanya. Banyak warga Palestina di daerah kantong tersebut mengalami kondisi yang mengerikan karena terpaksa meninggalkan rumah demi menghindari pengeboman Israel.

BACA JUGA:Geng Kriminal Bersenjata Culik 100 Orang di Nigeria

BACA JUGA:Karhutla Meluas di California Selatan, 1.200 Orang Mengungsi dari Area Rekreasi

Akibatnya, katanya mengungkapkan, "Kami menderita tekanan psikologis."

Naser kemudian terpikir melakukan terapi musik untuk membantu orang-orang yang sudah lama menderita menghadapi kenyataan yang suram. 

Namun, hal itu tidak mudah karena dia meninggalkan semua alat musik di rumahnya di Gaza utara saat menyelamatkan diri bersama keluarganya.

Namun, Naser tidak frustrasi. Dia mendapatkan sebuah gitar dari ayah temannya sebagai hadiah.

BACA JUGA:Sekjen PBB Ajak Dunia Bersatu untuk Selamatkan Lahan dan Ekosistem Bumi

BACA JUGA:Lima Wakil Indonesia Siap Tempur di BWF Super 100 Kaohsiung Masters 2024

"Begitu saya mulai bermain gitar, saya mendapatkan kebebasan dari tekanan psikologis dan rasa takut yang menyertai saya selama berbulan-bulan masa perang. Hal ini mendorong saya untuk terus bermain gitar setiap hari," kata Naser. 

Mohammed Hamada (15), seorang anak laki-laki Palestina, adalah sukarelawan lainnya yang lebih memilih untuk menyembuhkan teman-temannya dengan lagu-lagu harapan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan