Setelah Evakuasi, Dua Rumah Sakit di Gaza Siap Beroperasi Kembali

Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina. --Antaranews.com

JAMBIKORAN.COM - Dua rumah sakit yang sebelumnya terpaksa berhenti beroperasi akibat serangan Israel dan adanya perintah evakuasi saat ini telah kembali beroperasi.

“Rumah Sakit Baptis Al-Ahli dan Rumah Sakit Bantuan Umum akan melanjutkan layanannya pada hari Kamis,” kata kantor layanan media.

Kedua fasilitas kesehatan tersebut sebelumnya terpaksa menghentikan layanan pada Selasa, 9 Juli menyusul perintah evakuasi dari otoritas Israel untuk penduduk Kota Gaza.

Tentara Israel juga melancarkan serangkaian serangan udara di sekitar kedua rumah sakit tersebut, sehingga mustahil bagi mereka untuk memberikan layanan medis kepada pasien.

BACA JUGA:Marcelo Bielsa Mengaku Bertanggung Jawab Usai Uruguay Kalah di Semifinal Copa America

BACA JUGA:Kolombia di Bawah Nestor Lorenzo Siap Tantang Juara Bertahan Argentina

Pasukan Israel juga dilaporkan dengan sengaja dan sistematis menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza sebagai bagian dari serangan mematikan yang sedang berlangsung di daerah kantong tersebut.

Mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, Israel telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Lebih dari 38.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, serta hampir 88.300 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

BACA JUGA:Duduk di Kursi Roda, Ini Hermanto Penggugat Lahan SDN 212 Kota Jambi

BACA JUGA:Darwin Nunez Terlibat Bentrok dengan Penggemar Kolombia

Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza telah hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan daerah tersebut.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional, yang keputusan terbarunya memerintahkan Israel untuk segera menghentikan operasi militernya di kota selatan Rafah, tempat di mana lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum negara itu diserbu pada 6 Mei.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan