Ungkap Strategi, Tingkatkan Peran RI Pada Rantai Nilai Global

Pekerja melakukan bongkar muat peti kemas di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.-ANTARA-Jambi Independent

Hal inilah yang membedakan bagaimana negara maju dan negara berkembang terlibat dalam sebuah GVC, di mana negara maju lebih banyak berkontribusi pada aspek R&D, desain, pemasaran, dan jasa.

Sebagai terjemahan dari rantai nilai Michael Porter, dukungan pemerintah juga dapat dilakukan baik pada aktivitas primer dalam rantai nilai (inbound logistic, operasi, outbound logistic, marketing, jasa) maupun aktivitas pendukung.

BACA JUGA:Begini Cara Tepat Pilih Lensa Kacamata Sesuai Kebutuhan Mata, Yuk Simak!

BACA JUGA:5 Efek Samping Terlalu Sering Minum Kopi

Pada aktivitas pendukung, misalnya Pemerintah dapat memberikan insentif tax holiday (untuk firm infrastructure), super tax deduction (untuk pengembangan SDM dan teknologi) dan bea masuk (terkait procurement).

Sedangkan pada aktivitas primer, pemerintah merumuskan aturan terkait TKDN (inbound logistic) dan SNI (outbound logistic), termasuk juga kawasan ekonomi khusus (KEK).

Melalui partisipasi dalam jaringan rantai suplai/nilai global, Industri Dalam Negeri (IDN) diharapkan akan mengalami peningkatan kualitas SDM serta kualitas produk, mendorong munculnya inovasi-upgrading-spesialisasi produksi, lebih efisien dan berdaya saing, sehingga mampu membuka akses lebih luas ke pasar internasional.(ANTARA)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan