Dipengaruhi dengan Negara Tujuan, Soal Harga Pinang yang Turun
EKSPOR: Gubernur Jambi Al Haris dan Mendag Zulhas, berbincang dengan petani pinang. -IST/JAMBI INDEPENDENT-Jambi Independent
JAMBI - Gubernur Jambi Dr H Al Haris, SSos, MH mendampingi Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan (Zulhas) melepas ekspor pinang Jambi, ke Arab Saudi dan Bangladesh di gudang PT Best Star Indonesia, Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, Sabtu (13 Juli 2024) lalu.
Zulhas menyampaikan, setiap datang ke Jambi, tiap hari semakin baik harga harga di pasaran, makin turun. Bahkan deflasi bukan inflasi, harganya murah dan turun.
"Saya kira beruntunglah masyarakat Jambi mempunyai Gubernur seperti Bapak Al Haris ini, yang terus menerus bekerja keras untuk memajukan masyarakatnya," ujar Zulhas.
"Ekspor komoditi pinang di Kumpeh, daerah ini dikenal sebagai salah satu sentra produksi pinang terbesar di Jambi. Untuk itu saya ingin memastikan bahwa komoditi andalan ini bisa bersaing di pasar internasional," ucap Zulhas.
BACA JUGA:Trump Tampak Sehat dan Bugar, Pasca Alami Insiden Penembakan
BACA JUGA:Al Haris dan Hesnidar Haris Dianugerahi Gelar Adat Nagari Paninggahan Solok
Zulhas juga menjelaskan, terkait harga pinang yang saat ini mengalami penurunan harga, itu dipengaruhi dengan negara tujuan ekspor yang juga mempunyai produk yang sama.
“Kita sudah berupaya keras dalam memperjuangkan harganya bisa naik, bahkan saya sudah coba bertemu menteri India, dan menteri perdagangannya, lima kali ke India. India ini pasar paling besar, harga kita di patok oleh mereka, kendalanya karena mereka punya produk dalam negeri, tapi tugas kami tetap berupaya melakukan diplomasi perdagangan,” jelas Zulhas.
Zulhas mengatakan, pinang memiliki pangsa pasar yang besar di luar negeri.
"Kita melepas ekspor pinang, pasarnya besar, ada India, Arab Saudi, Bangladesh, Mesir, Vietnam, dan juga negara lainnya,” kata Zulhas.
BACA JUGA:Usul Dana Abadi Pariwisata, Bisa untuk MotoGP hingga Java Jazz
BACA JUGA:Pemadanan NIK-NPWP Sudah 99 Persen
Zulhas menegaskan, pemerintah harus fokus membantu para petani untuk mengembangkan komoditi yang menjadi basis keunggulan Indonesia, terutama di Jambi, apa yang cocok jadi unggulan.
“Oleh karena itu, memang kita harus mengembangkan yang menjadi basis keunggulan kita, contohnya coklat, kopi, lada, cengkeh, pinang, kayu manis, ini harus menjadi fokus kita,” tegas Zulhas.