Kuping Trump

Dahlan iskan--

BACA JUGA:Polisi Dalami Adanya Dokumen Hibah Kapal dari PT FBS ke PT DBS Milik Dinar Candy Dalam Kasus Ko Apex

Di menit itu juga penembak jitu dari dinas rahasia mengirim peluru panas ke orang di atas atap. Thomas tewas seketika. 

Perdebatan di Senat saat ini adalah: mengapa penembak jitu tidak melakukannya beberapa detik lebih cepat. Bahkan mengapa Thomas bisa masuk area kampanye dengan membawa senjata laras panjang. 

Komandan Dinas Rahasia merasa malu atas peristiwa itu. Pilih mengundurkan diri. 

Penggantinya pun belum bisa menjelaskan mengapa semua itu bisa terjadi. Terutama apa motif penembakan itu. Yang diketahui hanya Thomas adalah pegawai panti perawatan yang Sabtu itu minta izin tidak masuk kerja karena ada sesuatu yang lebih penting yang akan ia lalukan. 

BACA JUGA:Harga BBM Terbaru per 1 Agustus 2024, Pertamina Tetap, Shell dan BP Naik!

BACA JUGA:Wah, Tol Baleno Ditargetkan Selesai Akhir Agustus, Progres Sudah 92,5 Persen

Thomas anak seorang suami istri yang dua-duanya berprofesi di bidang pembimbingan dan penyuluhan.  

Saat SMA sang anak tergolong pandai. Terutama di pelajaran matematika dan fisika. Ia juara bidang itu. Dapat penghargaan dan hadiah uang. 

Ia juga diterima masuk Pittsburgh University, ranking 67 di Amerika. Tapi Thomas pilih masuk collage dulu. Setelah tamat collage ia pilih kerja dulu sebelum kelak ke Pittsburgh University yang dua jam dari kampungnya. 

Thomas dikenal pelajar yang pendiam. Ia sering di-bully karena pendiamnya itu. Juga karena bau badannya. 

BACA JUGA:Hari Kanker Sedunia, Tema hingga Sejarah Peringatan

BACA JUGA:Jokowi Kecam Keras Aksi Pembunuhan Pimpinan Hamas Ismail Haniyeh

Dua lagi: ia sering menyamar dengan pakaian berburu. Lalu ketika pakai masker ia pilih masker dokter yang untuk operasi. Ia juga di-bully saat ditolak masuk tim menembak karena gagal waktu tes. 

Selebihnya tidak ada yang tahu. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan