Ulat Maggot Menjadi Berkah
--
JAMBI – Persoalan sampah menjadi konsekuensi dari aktivitas manusia. Seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan pola konsumsi masyarakat, maka akan semakin meningkat jumlah sampah.
Berawal dari semangat para warga di Kelurahan Eka Jaya yang berjumlah 30 orang yang ingin membangun Kelurahan Eka Jaya menjadi salah satu Kampung Wisata di Kota Jambi.
Dengan ketekunan masyarakat, Kelurahan Eka Jaya berhasil menjadi salah satu kampung wisata Kota Jambi yang telah ditetapkan oleh Walikota Jambi Tahun 2023.
Menangani timbunan sampah tidaklah mudah. Diperlukan inovasi pengolahan sampah yang tepat agar menghasilkan produk olahan yang tidak menghasilkan sampah kembali.
Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel melalui DPPU Sultan Thaha melaksanakan kegiatan pengolahan sampah menjadi maggot yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Maggot adalah istilah yang digunakan untuk menyebut larva lalat Black Soldier Fly (BSF) atau Hermetia illucens. lalat ini memiliki siklus hidup maggot (larva), prepupa, pupa, dan serangga dewasa. Adapun morfologi dari maggot (larva) yaitu berwarna putih atau kekuningan dengan tubuh yang lunak.
Maggot memiliki kemampuan untuk mengolah bahan organik menjadi sumber pakan yang bernilai tinggi. Limbah organik seperti sisa makanan, limbah pertanian, dan kotoran hewan dapat dicerna dan dimakan oleh maggot.
Ali Achmad, Kelompok Maggot 21 berterima kasih, sebab melalui kegiatan ini dapat mengubah sampah menjadi berkah dan tentunya bermanfaat untuk masyarakat sekitar sebagai pakan ternak dan pupuk.
“Melalui program ini, harapan kami maggot yang telah kami hasilkan dapat dipasarkan ke luar sehingga dapat menambah pendapatan dan tentunya semakin banyak sampah organik yang akan terkelola dengan baik”, ungkapnya.
Pengolahan sampah ini menggunakan maggot lalat Black Soldier Fly (BSF) yang dimanfaatkan untuk mengkonversi materi organik sehingga memiliki potensi ekonomi.
Bahkan maggot BSF mampu mendegradasi sampah organik lebih cepat dibanding serangga lainnya.
Produk yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik oleh maggot BSF memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
Tidak hanya maggot yang bermanfaat sebagai pakan ternak, namun bekas maggot (kasgot) dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
Melalui kegiatan ini, sampah organik yang telah dikelola menjadi maggot adalah sebanyak 1.000 kg dengan menghasilkan 20 kg maggot setiap bulannya
Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari program Desa Energi Berdikari Kampung Wisata Eka Jaya.
Desa Energi Berdikari Kampung Wisata Eka Jaya telah dibina DPPU Sultan Thaha sejak Tahun 2020 lalu.
Sementara Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan menyampaikan, Pertamina berkomitmen melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
"Melalui kegiatan ini, tentunya dapat mendukung program-program pemerintah dalam penanganan sampah. Sepanjang tahun 2023, kegiatan yang telah dilaksanakan dalam program Desa Energi Berdikari Kampung Wisata Eka Jaya meliputi pelatihan, pembinaan UMKM dalam mendukung produk-produk khas kampung wisata Eka Jaya, pemanfaatan Energi Baru Terbarukan (EBT). Kemudian kelompok di fasilitasi sarana dan prasarana pendukung Kampung Wisata,” Kata Nikho.
Sebagai wujud komitmen, pada Tahun 2023 Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel telah menyalurkan bantuan sebesar Rp180.000.000 untuk pengembangan Desa Energi Berdikari Kampung Wisata Eka Jaya. Program ini untuk mendorong potensi masyarakat di area operasi DPPU Sultan Thaha. (*/zen/ira)