Utang Whoosh Dibayar Rp 1,2 T per Tahun
Presiden Prabowo Subianto saat memberikan keterangan pers. -ist/jambi independent-
JAKARTA,JAMBIKORAN - Presiden Prabowo Subianto memastikan pemerintah akan menanggung pembayaran utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh sebesar Rp 1,2 triliun per tahun.
Meski begitu, Prabowo belum menjelaskan secara rinci sumber dana pembayaran tersebut, apakah melalui APBN atau Danantara Indonesia—lembaga investasi nasional yang baru ia bentuk.
“Pokoknya gak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp 1,2 triliun per tahun,” ujar Prabowo usai meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta Pusat, Selasa (4/11).
Prabowo meminta publik untuk tidak hanya menilai proyek Whoosh dari kekurangan atau beban biayanya.
Ia menegaskan, proyek transportasi modern itu membawa banyak manfaat strategis bagi masyarakat, mulai dari mengurangi kemacetan hingga menekan polusi.
“Tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan—ini semua harus dihitung,” ungkapnya.
Presiden juga memastikan dirinya akan bertanggung jawab penuh terhadap kelangsungan proyek kereta cepat tersebut.
“Nggak usah khawatir ribut-ribut Whoosh. Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya akan tanggung jawab nanti Whoosh semuanya,” tegas Prabowo.
Menurutnya, pembangunan dan operasional Whoosh merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam pelayanan publik (public service obligation/PSO).
“Di seluruh dunia begitu, ini namanya PSO. Tadi disampaikan Menteri Perhubungan, semua kereta api kita, pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ini kehadiran negara,” ujar Prabowo.
Ia menambahkan, dana PSO berasal dari uang rakyat, sehingga pemerintah harus memastikan tidak ada kebocoran, penyelewengan, atau korupsi dalam pengelolaannya.
“Uang PSO itu uang rakyat. Karena itu, saya akan cegah semua kebocoran, penyelewengan, dan korupsi,” tutupnya.