PBB Serukan Jeda Kemanusiaan di Gaza untuk Vaksinasi Polio 640.000 Anak
Ilustrasi bantuan PBB memasuki Gaza di tengah pengawasan ketat Israel.--Antaranews.com
JAMBIKORAN.COM - Untuk melancarkan operasi pemberian vaksinasi polio kepada lebih dari 640.000 anak, badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan mitranya menyerukan agar jeda kemanusiaan dalam perang di Gaza segera dilakukan.
Permintaan tersebut menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk segera menghentikan permusuhan guna mencegah penyebaran penyakit di antara populasi rentan di wilayah tersebut.
Menurut pernyataan badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), badan-badan tersebut sudah siap memberikan vaksin, namun situasi keamanan yang memburuk mengharuskan adanya gencatan senjata sementara demi alasan kemanusiaan.
Badan-badan tersebut mengingatkan bahwa menunda kampanye vaksinasi dapat meningkatkan risiko wabah polio pada anak-anak secara signifikan.
BACA JUGA:Gol Debut Dani Olmo Bawa Barcelona Raih Kemenangan Dramatis 2-1 atas Rayo Vallecano
BACA JUGA:Mikel Merino Tinggalkan Real Sociedad, Gabung Arsenal dengan Kontrak 4 Tahun
Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) berkoordinasi dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), UNRWA dan mitra lainnya telah mengirimkan 1,2 juta dosis vaksin polio tipe 2 ke Gaza.
Mereka berencana memvaksinasi lebih dari 640.000 anak di wilayah tersebut.
Pengiriman vaksin yang penting tersebut didukung oleh Badan Amal Qatar yang menyumbangkan 3 juta dolar AS (Rp46,5 miliar) untuk membantu upaya UNRWA di Gaza.
Wakil Direktur Senior lapangan UNRWA, Sam Rose, menyoroti kondisi yang menantang di Gaza.
BACA JUGA:Resmi! Juan Musso Perkuat Atletico Madrid hingga Akhir Musim 2024-2025
BACA JUGA:Arne Slot Mulai Era Baru di Liverpool dengan Perekrutan Giorgi Mamardashvili
Keluarga-keluarga yang mengungsi dan seringnya relokasi karena perintah evakuasi Israel telah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penyebaran virus polio.
Dia menekankan bahwa kurangnya akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air dan layanan kesehatan memperburuk situasi, sehingga penyebaran virus yang cepat menjadi ancaman nyata.