Pelamar CPNS Bungo Serbu Kantor Pos
ANTRI: Para pelamar CPNS Bungo yang memadati Kantor Pos.-SITI HALIMAH/JAMBI INDEPENDENT-
MUARABUNGO - Puluhan warga menyerbu Kantor Pos Muarabungo untuk membeli meterai elektronik atau e-meterai. Materai ini menjadi salah satu syarat untuk kelengkapan mendaftar seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Namun mereka kecewa karena layanan e-meterai tak bisa diakses.
Berdasarkan pantauan Jambi Independent, Kamis (5/9) pukul 11.00, tempat duduk di ruang pelayanan Kantor Pos Muarabungo dipenuh para pelamar CPNS.
Beberapa orang duduk di lantai. Sedangkan petugas Kantor Pos tampak sibuk memberikan penjelasan kepada pengunjung, bahwa e-materai sedang gangguan hingga tak dapat diperkirakan.
BACA JUGA:Warga Rantau Panjang Ancam Golput Jika Proyek Pemasangan Rangka Baja Jembatan Sungai Batang Jujuhan Tak Dilanj
Petugas pos menjelaskan, layanan pembelian materai elektronik belum bisa diakses karena sedang ada gangguan dari Perum Percetakan Uang Indonesia (Peruri).
Meskipun sudah mendapatkan penjelasan dari petugas maupun membaca pengumuman adanya gangguan dari Peruri di pintu Kantor Pos Muarabungo, puluhan pelamar tetap menunggu di ruang Kantor Pos Muarabungo. Warga lalu lalang di ruang pelayanan.
Salah satu calon pelamar CPNS Alfin (28) menjelaskan kondisi Kantor Pos Muarabungo tampak penuh dan ramai saat ia tiba sekitar pukul 10.00. Beberapa pengunjung meninggalkan Kantor Pos Muara Bungo lantaran kecewa pukul 11.00.
BACA JUGA:Judi Online Jadi Penyebab Utama Pengadilan Agama Tebo Terima 203 Pengajuan Perceraian
Alfin mengatakan pelayanan e-materai mengalami gangguan untuk pendaftaran CPNS terakhir tanggal 6 September 2024, tapi gangguan e-materai sudah terjadi sekitar 3 hari lalu.
“Kami sebagai pelamar CPNS sangat terganggu sekali,” katanya.
Harapannya sebagai pelamar CPNS untuk pendaftaran online, seharusnya pemerintah membuat kebijakan terakurat, e-materai bisa melebihi kuota pendaftaran dan pemerintah membantu pelamar CPNS untuk mencari solusi pengganti e-materai yang akan dibubuhkan tersebut. Dia sendiri mendapat informasi bahwa layanan Peruri mengalami gangguan sejak Selasa (3/9) malam.
“Kondisi seperti ini seharusnya bisa memakai materai biasa, untuk syarat melamar CPNS. Kalau semua digitalisasi, harus dipersiapkan. Kalau buka banyak, ya disediakan e-meterai yang banyak. Kalau yang tersedia sedikit, masak yang lain gugur karena gak punya e-meterai. Ini merugikan, pemerintah kayak enggak siap,” ujar dia. (mai/enn)