Serangan Udara Israel Tewaskan Satu Jurnalis Palestina dan 3 Sandera di Gaza

Kondisi Gaza usai serangan Israel--

JAMBIKORAN.COM - Serangan udara Israel kembali menghantam Gaza pada Rabu, 11 September 2024 lalu.

Dari peristiwa itu, menewaskan satu orang jurnalis Palestina dan diperkirakan menewaskan 3 sadera Israel di Gaza.

Meski PBB sudah menuntut gencatan senjata darurat, namun Israel melanjutkan serangan brutalnya di gaza sedari serangan Hamas pada Oktober yang lalu.

Menurut pernyataan kantor media di Gaza, tentara Israel membunuh Shakshak, “yang bekerja untuk beberapa media Arab.” Minggu 15 September 2024.

BACA JUGA:Hati-Hati! Makanan Ini Sebaiknya Dihindari Setelah Sikat Gigi Saat Sarapan

BACA JUGA:Ini 3 Rekomendasi Kado Pernikahan yang Bermanfaat untuk Pengantin Baru

Ini berarti total jurnalis yang tewas dari 7 Oktober tahun lalu sudah mencapai 173 orang.

Pernyataan ini juga mendesak para masyarakat dan organisasi internasional sekaligus organisasi yang peduli terhadap media dan jurnalisme agar “Menghalangi pendudukan (pemerintah Israel), menuntutnya di pengadilan internasional atas kejahatannya yang sedang berlangsung, dan menekannya untuk menghentikan genosida serta pembunuhan terhadap jurnalis Palestina.”

Diketahui lebih dari 41.200 jiwa yang tewas dan 95.300 orang luka-luka yang debagian besar dari mereka adalah anak-anak dan perempuan.

Serangan Israel sudah membuat hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blockade yang masih menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih dan obat-obatan.

BACA JUGA:Perkenalkan Realme Pad 2 Lite,Tablet Murah Meriah dengan Teknologi Terbaru

BACA JUGA:Jangan Sampai Membatasi Kewenang Presiden, Komentar Cak Imin Soal RUU Kementrian

Militer Israel juga mengakui adanya kemungkinan besar serangan udara tersebut adalah penyebab kematian tiga sandera warganya yang tewas di Gaza November lalu.

"Temuan investigasi menunjukkan kemungkinan besar bahwa ketiganya tewas sebagai akibat dari serangan udara IDF, selama pembunuhan komandan Brigade Utara Hamas, Ahmed Ghandour, pada tanggal 10 November 2023," kata militer Israel (IDF).

Tag
Share